ABC AUSTRALIA NETWORK
Tom Nightingale
Sejumlah ilmuwan mengeritik vandalisme terhadap ujicoba padi yang dimodifikasi genetik (GM) enam minggu lalu. Vandalisme itu dilakukan aktivis Greenpeace dengan cara menginjak-injak tanaman padi yang sedang diujicoba di Filipina.
Aksi 400-an aktivis menginjak-injak tanaman golden rice (padi emas) yang kaya vitamin itu, dipicu kekhawatiran bahwa percobaan itu akan membahayakan kesehatan manusia maupun keragaman hayati.
Sebagai reaksi, ribuan peneliti menandatangani pernyataan menentang tindak pengrusakan itu.
Dr Jim Peacock, seorang ilmuwan dari lembaga ilmu pengetahuan Australia (CSIRO) ikut dalam perdebatan itu. Bersama beberapa orang ilmuwan lainnya, ia menulis tajuk rencana yang dimuat dalam jurnal Science.
Di situ disebutkan, kampanye yang dilancarkan Greenpeace dan lain-lain menentang bahan pangan yang dimodifikasi genetik itu “kelewatan”.
Dalam makalah itu dikemukakan argumentasi bahwa golden rice berpotensi menjadi solusi bagi defisiensi vitamin A di seluruh dunia, yang telah menyebabkan kematian sampai 3-juta orang setiap tahunnya di Afrika dan Asia Tenggara.
Kata Dr Peacock, tidak adanya vitamin A dalam beras putih menyebabkan kebutaan pada banyak anak-anak dan perempuan hamil.
Kekurangan vitamin A juga mempengaruhi kekebalan tubuh, menyebabkan semakin beratnya penyakit-penyakit lain.
Kepada ABC, Dr Peacock mengatakan, sekitar satu juta anak menjadi buta setiap tahunnya dan sebagian besar meninggal pada usia dini. “Ini tragedi kesehatan masyarakat yang harus kita sadari dan akui supaya bisa dihapuskan,” katanya.
Dr Peacock, yang pernah menjabat sebagai penasihat utama pemerintah Australia urusan sains dan teknologi, memandang adanya persamaan dalam soal GM ini dengan perdebatan mengenai imunisasi anak-anak.
“Demikian mudah bagi orang-orang anti-sains, anti-GM seperti Greenpeace untuk mengeluarkan statemen menentang GM dengan cara yang sangat umum dan seringkali keliru dan bisa dikatakan informasi yang salah,” katanya.
Daniel Ocampo, juru kampanye Greenpeace di Manila untuk pertanian berkelanjutan, mengatakan Greenpeace tidak akan meminta maaf. Dua tahun yang lalu beberapa orang aktivis Greenpeace menyabotase ujicoba suatu gandum GM yang dilakukan CSIRO dekat Canberra.
“Adalah tidak benar kalau para ilmuwan berasumsi bahwa golden rice akan menjadi solusi bagi defisiensi vitamin A,” kata Ocampo. Greenpeace dan lain-lain tidak percaya bahwa tanaman GM atau golden rice merupakan solusi bagi kekurangan vitamin A.
“Apa yang sedang dilakukan di Filipina sudah menurunkan drastis defisiensi vitamin A dalam 10 tahun ini. Jadi solusinya sudah ada dan sudah bekerja dengan baik,” ujar Ocampo.
“Dana yang disia-siakan untuk golden rice seharusnya dialihkan ke solusi yang sudah ada,” katanya.[]