More

    Hebat, Kursi Roda Mahasiswa UGM Dapat Digerakkan Dengan Ekspresi Wajah

    Ahmad Fauzan Sazli

    Inovasi kursi roda

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengembangkan kursi roda yang dapat digerakkan dengan ekspresi wajah. Kursi roda ini digerakkan dengan gelombang otak sebagai sistem kendali

    - Advertisement -

    Adalah  Rangga Kurniawan, Praja Sapta Ardiantara, Hafizh Nugroho, M.Faftuhul Haq, dan Ahmad Muzakky yang berhasil mengembangkan prototipe kursi roda tersebut. Mereka adalah mahasiswa Jurusan Elektronoka dan Instrumentasi FMIPA UGM.

    Dengan inovasi mereka, pengguna kursi roda bisa mengendalikan kursi roda hanya dengan menggunakan ekspresi wajah tanpa menggunakan motorik fisik. Misalkan, dengan mengakat alis, kursi roda akan berjalan maju. Jika ingin mundur cukup dengan tersenyum dan menahan gigi jika ingin berhenti.

    Kemudian bila ingin berbelok ke kanan hanya dengan mengedipkan mata sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya, bila ingin berebelok ke kiri tinggal mengedipkan mata sebelah kiri.

    “Jadi dengan ekspresi wajah kursi roda bisa bergerak tanpa menggunakan motorik fisik dan bantuan orang lain sehingga bisa mengurangi ketergantungan orang lain untuk mendorongnya,” jelas Rangga, Ketua Tim pengembang Gamakuda.

    Menurut Rangga, kursi roda akan bergerak dengan menangkap sinyal dari ekpresi wajah yang terlihat. Saat pengguna menggerakkan wajah akan menghasilkan gelombang otak di ranah beta. Selanjutnya gelombang tersebut akan ditangkap secara wireless dengan bluetooth  kemudian masuk ke google untuk diproses di dalam komputer. Hasil pengolahan di komputer selanjutnya akan memberikan arahan gerak kursi roda.

    “Sistem penggeraknya memakai  motor listrik dengan power supplay berkekuatan 400 watt,” terangya.

    Sementara itu, Praja menambahkan bahwa Gamakuda menggunakan sensor elektroda dengan metode pengambilan data EEG. Sementara untuk kontrol motor menggunakan mikrokontroler dan laptop untuk memproses sinyal.

    “Gamakuda ini masih berupa prototipe, namun kedepan kami akan kembangkan lagi agar bisa diproduksi secara masal sehingga bisa membantu kaum difabel,” ujar Praja.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here