More

    Tulang Sapi Untuk Sembuhkan Patah Tulang

    Ahmad Fauzan Sazli

    tuang sapiYOGYAKARTA, KabarKampus – Tulang sapi yang biasanya diolah untuk sop atau campuran bakso kini dapat digunakan untuk mengobati patah tulang. Pengobatan ini digagas oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gajah Mada.

    Mahasiswa tersebut adalah  Diah Budiasih, Ditya Devale Rinenggo,  dan Raymond Win yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Anggi Muhtar mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Keempatnya menggagas pemanfaatan limbah tulang sapi untuk dijadikan sebagai bahan pengganti tulang atau implan.

    - Advertisement -

    Pemanfaatan limbah tulang sapi ini berawal dari keprihatinan keempat mahasiswa ini terhadap  mahalnya biaya untuk penyembuhan patah tulang melalui implan. Padahal banyaknya kasus patah tulang yang terjadi di Indonesia.

    “Implan tulang selama ini masih dipenuhi dari impor sehingga biayanya mahal dan juga pemesanannya memakan waktu lama,”kata Diah.

    Menurutnya, kondisi tersebut mendorong mereka melakukan penelitian untuk menciptakan implan tulang alternatif dengan kualitas yang tinggi dan harga terjangkau.

    Diah menjelaskan bahan pengganti tulang tersusun dari hidroksiapatit (HA) yang merupakan unsur utama tulang manusia dan tulang sapi merupakan sumber HA alami. Adapun tulang sapi yang digunakan adalah bagian paha yang memiliki porus alami.

    Hasil penelitian mereka menunjukkan kandungan HA tulang sapi yang dipanaskan pada suhu 1300°C akan berubah menjadi bipashic calcium phosphate (BCP). BPC merupakan material yang memiliki kandungan unsur kalsium dan fosfat yang meneyrupai tulang manusia.

    “Kalau dibandingkan dengan HA, material BCP memiliki kelebihan. Implan BCP lebih mudah luruh dalam tubuh sehingga proses regenerasi tulang lebih cepat daripada dengan HA,” terangnya.

    Uji coba awal dilakukan pada tikus untuk membuktikan kemampuan implan BCP  dari tulang sapi dibandingkan dengan HA komersial yang sering digunakan di pasaran. Dari hasil pengujian secara radiologis dan histologis diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua bahan.

    “Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa implant BCP dari tulang sapi berpotensi untuk dikembangkan menjadi implant tulang komersial,”  kata Anggi Muhtar menambahkan.

    Meskipun sudah berhasil dicobakan pada hewan, Anggi mengatakan bahwa masih perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan subjek manusi. Hal tersebut penting untuk mengetahui reaksi imunitas tubuh. Disamping itu, juga perlu dilakukan  analisis kelayakan dalam pengembangan BCP dari tulang sapi berbasis produksi sebagai bahan implan tulang.

    Pemanfaatan limbah tulang sapi sebagai bahan implan tulang ini pun mampu menghantarkan mereka maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang akan dihelat di Universitas Mataram, Lombok 10-13 September mendatang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here