More

    Pemuda Australia dan Indonesia Ingin Eratkan Hubungan

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    22 10 2013 Pemuda indonesia-australiaCanberra, Ibukota Australia, menjadi tuan rumah konferensi yang dihadiri oleh sejumlah pemuda asal Australia dan Indonesia. Mereka membahas soal bagaimana kedua negara bisa berkerja sama di masa depan.

    Indonesia adalah negara Australia terdekat dan telah menjadi salah satu mitra perdagangan terbesar.

    - Advertisement -

    Sayangnya, banyak warga Australia dan Indonesia yang kurang menyadari posisi kedua negara. Dengan perekonomian Indonesia yang pesat, pengaruh serta kepercayaan yang meningkat mungkin masih bisa dikatakan terlalu dini bagi Australia untuk bisa ikut berkerja sama.

    Debnath Guharoy dari badan penelitian Roy Morgan Research mengatakan keikutsertaan Australia dengan Indonesia perlu mendapat dukungan. “Baik dalam bidang keamanan, kesempatan di bidang komersil, politik, tidaklah masuk akal jika Australia tidak mau ikut berkerja sama,” ujar Debnath.

    Meski kondisi untuk bisa terlibat secara komersil dengan sejumlah industri di Indonesia bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti Australia melupakan Indonesia.

    Sementara untuk beberapa masalah, seperti penyelundupan pencari suaka, memerlukan kerjasama kedua negara. Peneliti dari Lowy Institute, Dr David McRae mengatakan kedua negara membutuhkan panduan kemana hubungan kedua negara akan mengarah.

    “Saya pikir visi yang strategis kemana hubungan kita mau dibawa tidaklah selalu ada,” jelas David.

    “Salah satu tantangan yang perlu dicari tahu adalah posisi dimana kedua negara memiliki tantangan yang sama.”

    Mungkin salah satu caranya adalah dengan dialog dan perundingan diantara generasi muda kedua negara. Di saat warga Australia, ataupun warga Indonesia, tidak terlalu mengenal satu sama lain atau malah cenderung mengabaikan, pertemuan para pemuda dari berbagai kalangan mencoba untuk memperbaiki persepsi yang ada.

    Konsultan Christopher Urbanski, yang juga salah satu pendiri Konferensi Pemuda Australia – Indonesia (Causindy) menegaskan salah kaprah antara kedua negara perlu dihapuskan. “Kita sudah lelah melihat stereotip di masa lalu dan kami yakin kalau para pemuda ini tentunya memiliki pandangan yang berbeda,” jelas Christopher, yang juga pernah tinggal lama di Jakarta.

    Sementara, Arjuna Dibley dari Asosiasi Pemuda Australia Indonesia (AIYA) mengatakan ada banyak keuntungan dengan menggiring Australia lebih dekat dengan Indonesia.

    “Salah satunya adalah kesempatan ekonomi,” kata Arjuna, “fakta bahwa hanya sedikit warga Australia yang belajar bahasa Indonesia dan yang pernah ke Indonesia, selain Bali menjadi sangat penting.”[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here