More

    R-80, Pesawat Masa Depan Indonesia

    Ahmad Fauzan Sazli

    09 11 2013 Aero Inspiration ITB
    Rancangan pesawat R-80. FOTO : ITB

    BANDUNG, KabarKampus – Terhentinya program pembuatan pesawat N-250 akibat krisis moneter tak membuat para ahli pembuat pesawat di negeri ini berhenti membuat pesawat canggih. Sebuah pesawat baru asli buatan Indonesia bernama R-80 (Regio Prop 80) akan lahir menggantikan pesawat N-250. Pesawat ini diyakini memiliki spesifikasi lebih canggih dari generasi sebelumnya tersebut.

    Agung Nugroho, Direktur Utama PT.Regio Aviasi Industri mengatakan, peluang Program R-80 sebagai industri dirgantara nasional dirasa tepat bagi Indonesia sekarang atau kedepannya. Data di tahun 2012, Indonesia memiliki 70 juta penumpang per tahun atau 1/3 dari jumlah penduduk sekarang.

    - Advertisement -

    “Diperkirakan, angka tersebut naik menjadi 500 juta penumpang per tahun. Angka tersebut merupakan ‘berkah’ bagi kedirgantaraan di Indonesia”, ujar Agung seperti yang dilansir pada laman ITB kemarin, Jumat, (08/11/2013).

    Menurutnya, pengembangan program R-80 yang dimulai di tahun 2013 ini akan memiliki spesifikasi lebih canggih dari N-250. Nantinya, pesawat R-80 akan memiliki badan pesawat lebih besar dengan daya tampung sampai 70-90 penumpang. Pesawat ini juga lebih hemat bahan bakar, biaya operasi rendah, dan tetap menggunakan baling-baling sebagai penggerak pesawat.

    Sementara itu Dr. Hisar M. Pasaribu, Dosen Teknik Penerbangan ITB menjelaskan, bahwa dibalik peluang yang besar tersebut, pelaksanaan Program R-80 bukan tanpa tantangan. Tantangan lain yang dihadapi oleh kedirgantaraan Indonesia diantaranya, air navigation, MRO pesawat (Maintenance, Repair, Operating), transportasi udara, regulasi dan kebijakan, pendidikan dan latihan kedirgantaraan, dan kebandaraan.

    “Program R-80 juga perlu dukungan pemerintah, jika tidak pasar kita akan hilang. Kita sudah tahu potensi kita besar. Kalau dibiarkan, bisa saja ‘orang luar’ yang menikmati berkah ini”, kata Hisar.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here