More

    Raja Legen Ingin Kuasai Pasar Daerah Jawa

    Ahmad Fauzan Sazli

    11 01 2014 Raja Legen

    FOTO : ITS

    - Advertisement -

    SURABAYA, KabarKampus – Ketertarikannya pada dunia bisnis membuat mahasiswa ini mengembangkan inovasi produk minuman softdrink. Minuman tersebut adalah Legen alami berbahan dasar buah siwalan.

    Produk ini dikembangkan oleh tiga mahasiswa ITS, yakni Angger Setyobudhi, Niar Kurnia, dan Irma Wulandari. Mereka menamai minuman tersebut  dengan nama Raja Legen.

    Angger, pencetus ide awal mengatakan, ide awal Raj Legen diperoleh saat ia berlibur ke kampung halamannya. Saat itu ia melihat legen yang dijadikan minuman. Kemudian ia berfikir untuk membuka outlet Legen.

    ”Awalnya produk ini hanya disajikan dalam kemasan botol yang dijual di outlet. Namun di dalam botol tersebut, terjadi fermentasi soda alami pada legen sehingga menjadi softdrink alami,” ujar mahasiswa kelahiran 1993 ini.

    Ia menjelaskan, minuman ini berbeda dengan tuak yang termsuk minuman keras. Pembuatan minuman ini adalah dengan disterilkan dengan mesin hasil penelitian yang mereka lakukan bersama. Sehingga legen yang telah dimasukkan ke dalam botol bertahan sampai 30 hari dalam suhu dingin sebelum berfermentasi menjadi tuak.

    Anger mengungkapkan, bahwa softdrink buatan mereka ini ini dapat menghilangkan dahaga, menambah daya tahan tubuh, dan melancarkan urin untuk penderita batu ginjal.

    Pada awal memulai bisnis para mahasiswa ini sempat mengalami kendala dana. Karena kendala tersebut, kemudian mereka mengajukannya pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan mendapat bantuan hibah dari Dikti. Mereka juga berhasil mendapatkan dana sebesar Rp 15 Juta  dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ITS dan menjadi finalis Youth Start-up Icon Surabaya.

    Tak hanya itu pada awal merintis mereka juga pernah diancam masuk penjara. Karena produk mereka dianggap belum ada izin. Selain itu mereka juga sering mendapat respon negatif dari mahasiswa lain.

    Namun akhirnya produk Raja Legen dapat diterima masyarakat dan bermanfaat. Termasuk membudidayakan petani legen dan memenuhi pasar daerah Jawa.

    Saat ini bisnis Raja Legen masih berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Minuman ini telah di jual disejumlah pasar, seperti Pasar Swalayan Sakinah, Kantin ITS, Kantin Perbanas, Kantin Unitomo, Kantin Unair dan merambah wilayah Madura dan Jawa Tengah dengan sistem reseller yang pada awalnya hanya supply di ITS dan Unair.

    “Pasar daerah Jawa adalah cita-cita dari bisnis ini. Untuk selanjutnya, Raja Legen akan merambah wilayah Pontianak,” ungkapnya.

    Minuman ini pun mendapat pujian dari pelanggan. Seperti Raka Ayuda Rahman, salah seorang pembeli, ia mengatakan bahwa rasa Raja Legen berbeda. “Rasanya manis dan ditambah sensasi soda saat meminumnya,” pungkasnya.

    Angger dan teman-temannya mematok mematok harga Rp 3.000 per botolnya. Sampai saat ini mereka memperoleh omset sekitar Rp 4,5- 5 juta setiap bulannya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here