More

    Go Green

    Suriyani – Universitas Jambi
    Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari sang matahari. Ketika energi matahari mengenai permukaan bumi, ia mengalami perubahan dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Kemudian permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan sisanya akan dipantulkan kembali.

    Sebagian sisa energi panas ditangkap oleh atmosfer bumi, akibat menumpuknya jumlah energi panas yang banyak, panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Dengan semakin meningkatnya panas konsentrasi gas-gas yang terkandung didalam atmosfer, maka semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

    Penelitian yang dilakukan oleh para ahli selama beberapa dekade menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan secara alami maupun dari aktivitas manusia. Semakin maju perkembangan zaman maka teknologi pun semakin maju, mau tidak mau manusia juga akan mangikuti perkembangan tersebut.

    - Advertisement -

    Berdasarkan penelitian, para ilmuan telah membuat beberapa perkiraan mengenai dampak pemanasan global. Diantara dampak terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, hasil pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akan mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan kekurangan nutrisi. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian yang kurang baik untuk dihuni.

    Solusi untuk mengatasi dampak efek rumah kaca ini tentunya harus berawal dari diri kita sendiri, bagaimana kita menyikapinya.

    Contoh nyata dalam mengupayakan penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu mengubah pola gaya hidup dengan penghematan penggunaan alat listrik seperti memakai alat-alat elektronik dengan cara bijak, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik. Selain itu adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dengan memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan bermotor dengan baik.

    Hal ini dapat mengurangi pencemaran udara serta polusi yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor tersebut. Kemudian yaitu dengan mendukung petani lokal, dengan membeli produk-produk lokal, maka sama halnya dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang digunakan dan dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk dari luar kota dan luar negeri.Semakin banyak membeli makanan impor, maka semakin besar kontribusi emisi CO2.

    Selanjutya adalah pengelolaan sampah yang banyak bertebaran disekeliling kita, cara mengatasinya yaitu dengan mengurangi sampah yang kita hasilkan atau mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, lalu menggunakan kembali sampah-sampah yang sekiranya masih layak untuk digunakan kembali, dan mendaur ulang sampah tersebut.

    Tak kalah pentingnya dengan beberapa solusi yang sudah dipaparkan diatas, solusi selanjutnya yaitu dengan cara penghijauan bumi yang sering disebut dengan Go Green. Go Green adalah tindakan penyelamatan bumi dengan cara membuat bumi kita kembali hijau dan segar.

    Mungkin terbayangkan go green layaknya seperti reboisasi, namun bukan hanya itu, yang diutamakan adalah pola gaya hidup dengan penuh kesadaran untuk tetap menjaga bumi dari ancaman apapun. Untuk itu marilah kita bertindak dan melakukan penyelamatan bumi yang kita tempati ini agar nyaman dan bersahabat. Demi bumi kita tercinta.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here