More

    Hijau Itu Sederhana

    Sheila Pratiwi

    Green Lifestyle sudah menjadi trend yang sering diperbincangkan oleh khalayak masa kini. Banyak pro dan kontra yang terjadi. Menurut sebagian orang, Green Lifestyle adalah hal yang sukar dan juga mahal. Ada anggapan bahwa Green Lifestyle selalu berarti menanam pohon-pohon atau reboisasi yang membutuhkan banyak waktu dan biaya. Padahal, Green Lifestyle itu mudah dan mudah. Mari kita lebih mengenal cara sederhana untuk hidup lebih hijau.

    Hal pertama yang paling mudah adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ya, terdengar klasik dan norak memang, tapi hal ini sebenarnya amat sulit untuk dilakukan. Buktinya, masih banyak sampah bertebaran di sekitaran jalan dan sungai. Tak ayal pula ditemui di kolong bangku siswa, guru, karyawan, bahkan bos sekalipun. Padahal, dengan tidak membuang sampah sembarangan saja, kita sudah bisa dibilang hidup dalam lingkaran Green Lifestyle dan ikut bersumbangsih untuk keindahan dan kenyamanan bumi kita tercinta.

    - Advertisement -

    Yang kedua yang juga masih sederhana adalah dengan mengurangi penggunaan Air Conditioner (AC). Di era yang semakin hi-tech ini, AC sudah menjadi barang yang sudah tak asing lagi. Padahal, AC dapat memicu timbulnya global warming yang disebabkan oleh gas CFC dan Freon yang dihasilkan oleh AC dan dilepas ke udara bebas. Selain AC memicu adanya global warming, AC pun bisa membuat kulit kita menjadi kering dan kehilangan nutrisi loh. Untuk mendinginkan suhu ruangan, lebih baik ganti AC dengan pendingin yang lebih ramah lingkungan dan sederhana seperti kipas angin. Dalam jarak yang benar, kipas angin takkan membuat penggunannya masuk angin kok.

    Yang terakhir namun tak kalah baiknya untuk menjadikan green lifestyle dapat dilakukan secara mudah dan tepat adalah dengan mengurangi pemakaian kantong plastik. Akui saja, banyak dari kita, terutama para mahasiswa, yang sering membeli sesuatu di swalayan atau di warung sekalipun dan masih menerima barangnya dibungkus plastik walaupun kita sedang membawa tas yang masih muat untuk disisipi barang yang kita beli. Memang, tak ada salahnya jika kita tidak menolak plastik yang diberikan untuk membungkus barang yang kita beli, tetapi alangkah lebih baik jika kita bisa meminimalisasi penggunaan plastik selagi kita masih punya alternatif lain untuk penyimpan barang seperti tas kita. Karena seperti yang kita tahu, plastik adalah bahan yang sulit diuraikan. Meskipun telah ada plastik yang berstatuskan degradable atau bisa diuraikan, namun tetap saja membutuhkan waktu yang lama untuk menguraikannya.

    Hijau tak selalu berarti harus menanam pohon. Hijau dapat diartikan bahwa bumi kita nyaman dan asri. Bagaimana? Tidak perlu mahal kan untuk bisa ikut melestarikan dan menjaga bumi kita agar jauh dari dampak global warming? Tak perlu mahal kok untuk bisa ber-green lifestyle. Jika seluruh remaja bahkan setiap pribadi melakukan tiga hal yang sangat sederhana di atas, dampak global warming dijamin akan menurun. Ini hanya tentang siapa yang mau sadar dan bergerak untuk hidup di bumi yang lebih hijau dan nyaman.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here