Putri Siti Nurmala – Institut Teknologi dan Sains Bandung
Konsep Green Building mulai berkembang sejak tahun 1970. Green Building disebut juga sebagai ‘bangunan berkelanjutan’ atau eco-home. Empat aspek utama yang perlu diperhatikan dalam membangun Green Building yaitu material, energi, air, dan kesehatan.
Unsur bahan Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh material bangunan Green Building. Hal tersebut dikarenakan material yang digunakan harus diperoleh dari alam. Selain itu, gunakan material lokal untuk mengurangi biaya transportasi dan daya tahan material bangunan harus tetap teruji untuk keselamatan penghuninya.
Bangunan selayaknya dilengkapi jendela dan panel surya untuk mengurangi biaya listrik bangunan. Untuk siang hari, sebaiknya jendela dibuka untuk mengurangi biaya listrik. Bangunan juga harus menggunakan lampu hemat energi dan teknologi energi terbarukan.
Penghematan air dengan menginstal sistem sumur resapan dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan peralatan hemat air seperti pancuran air beraliran rendah, toilet flush hemat air, dan tidak memakai bathtub dikamar mandi.
Bahan-bahan bangunan dan furnitur tidak mengandung racun serta produk dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Bahan yang dimaksud adalah bahan bebas emisi, non-VOC, dan tahan air untuk mengurangi pertumbuhan mikroba. Kualitas udara dalam ruangan dapat ditingkatkan melalui sistem sirkulasi udara yang baik.
Bangunan kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) memiliki empat aspek utama tersebut.
Menurut Ari Darmawan Pasek, rektor ITSB, gedung memiliki konsumsi energi dibawah rata-rata, mempunyai ruang terbuka hijau, dan air buangan yang tidak dibuang langsung ke tanah tapi ditampung oleh sumur resapan.
Setiap ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dalam pemakaian Air Conditioner (AC). Selain itu, terdapat sistem penyiraman melalui pipa pada taman rambat yang tumbuh vertikal di setiap pagar gedung.
Sinarmas Land telah melakukan submission untuk dua proyek Sinarmas Land, yaitu ITSB Deltamas dan Sinarmas Plaza (office) dalam rangka Hongkong Green Building 2012. Setelah dilakukan proses penjurian dan interview melalui Skype, kedua projek Sinarmas Land tersebut masuk sebagai finalis.
Gedung utama kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) yang baru diresmikan pada Desember 2011 mendapatkan sertifikasi Green Building atau bangunan ramah lingkungan dari Green Building Council Indonesia. Sebuah penghargaan untuk kampus berkonsep Green Building pertama di Indonesia.
Bangunan utama yang berlokasi di Kota Deltamas, Bekasi memiliki luas 4.000 meter persegi berlantai empat dengan kapasitas 400 mahasiswa.
ITSB merupakan Institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Institut Teknologi dan Sains Bandung (Yayasan ITSB) atas kerjasama tiga institusi yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai penunjang akademik, pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Sinarmas.
Saat ini ITSB sudah memiliki tujuh program studi yang berjalan yaitu Program Studi Teknik Perminyakan (S1), Program Studi Teknik Metalurgi dan Material (S1), Program Studi Eksplorasi Tambang (S1), Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (S1), Program Studi Desain Produk Industri (S1), Program Studi Teknologi Pulp dan Kertas (D4), dan Program Studi Teknologi Pengolahan Sawit (D3).
Dengan adanya penghargaan tersebut diharapkan Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) mampu menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk bersama-sama menyukseskan program Green Building. Lebih jauh, ITSB menjadikan pioneer untuk para Greenbuilder dalam upaya penyelamatan bumi dari pemanasan global. []