Wafa Hanifah
Garut merupakan kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, banyak orang yang menyebutnya sebagai Kota Intan. Kota yang memiliki pesona alam. Bukan hanya pesona alam yang dimiliki Garut tetapi bentang pertanian yang terdapat dimana-mana. Garut memiliki kontribusi terhadap penyediaan pangan di Jawa Barat. Tetapi apakah kebanyakan orang mengetahui bahwa kabupaten Garut merupakan kabupaten termiskin ke-4, sehingga hal tersebut berimplikasi terhadap kesehatan masyarakat.
Kesmiskinan inilah yang menjadikan masyarakat tidak dapat memenuhi gizi sebagaimana mestinya. Alasan utama dari tidak terpenuhinya gizi masayarakat Garut karena sebagian besar berprofesi sebagai petani penggarap yang notebene gaji dibawah rata-rata.
Dibutuhkan keseriusan dalam menangani hal tersebut. Apabila terus terjadi maka akan berakibat pada kondisi masyarakat yang berpenyakit. lebih jauhnya hal itu akan berpengaruh terhadap terhambatnya tumbuh kembang generasi muda.
Bukankah kualitas masyarakat yang baik ditentukan dari kondisi kesehatan ? Dibutuhkan semangat untuk membangun kesehatan masyarakat Garut lebih baik lagi. Adakah solusi untuk membangun kesehatan masyarakat lebih baik lagi ?
Tentu jawabannya ada, salah satu solusinya adalah pemanfaatan limbah padi. Limbah padi berupa jerami, dedak, sekam, dan bekatul. Tetapi limbah yang dihasilkan dari tanaman padi biasanya dibuang secara percuma bahkan beberapa petani masih membakar jerami padi pasca panen yang mengakibatkan penipisan ozon.
Hal tersebut sangat disayangkan karena limbah sebenarnya memiliki manfaat besar dengan syarat dikelola dengan baik. Tetapi saat ini bekatul dan dedak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Padahal sebenarnya dedak dan bekatul dapat dimanfaatkan untuk memenuhi gizi masyarakat.
Masyarakat Garut belum menyetahui bahwa bekatul dapat dikonsumi oleh manusia. Kebanyakan masyarakat hanya mengetahui bekatul sebagai pakan ternak dan tidak mungkin dapat dikonsusmi oleh manusia.
Informasi ini, perlu disosialisasikan bahwa bekatul sebagai pangan yang memiliki gizi terbaik.Bukan hanya mampu memberikan gizi terbaik tetapi mampu mencegah berbagai macam penykit bahkan mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Kandungannya adalah pangamanic acid berfungsi dalam menurunkan kolesterol, meningkatkan kekuatan jantung, dan sebagai antioksidan. Bekatul kaya akan kandungan vitamin B komplek (B1,B2,B3,B5,B6 dan tokoferol) dan serat yang tinggi.
Rumah bekatul merupakan salah satu aplikasi dalam optimalisasi bekatul. Kenapa memilih rumah bekatul ? karena rumah bekatul memiliki banyak keuntungan atau peluang usaha oleh-oleh khas Garut. Apa saja keunikan dari rumah bekatul ?
Yang pertama bekatul akan diolah menjadi berbagai makanan menarik contoh : es krim bekatul, cookies bekatul, dan sereal bekatul. Untuk pecinta makana mie baso dapat menambahkan bekatul sebagai bahan baku pembuatan mie atau baso sebagai penyeimbang kandungan gizi.
Bagi masyarakat yang menyukai kue kering maka rumah bekatul akan mengolah bekatul sebagai kue kering. Tidak hanya beupa makanan tetapi rumah bekatul ini mampu mengembangan bekatul sebagai suplemen atau vitaman yang baik untuk tubuh atau mengobati penyakit secara tradisional.
Rumah bekatul diharapkan akan membantu dalam membangun kesehatan masyarakat Kabupaten Garut yang lebih baik. Penerapan inilah dibutuhkan berbagai bantuan dari dari berbagai pihak baik pemerintah daerah atau masyarakat Kabupaten Garut. Lebih khususnya program rumah bekatul akan digerakkan dan dikelola oleh para ibu-ibu rumah tangga yang disertai tanggung jawab dari BLK (Balai Latihan Kerja). Harapannya dengan pengembangan rumah bekatul mampu berkontibusi langsung.[]