More

    Mahasiswa UGM Berdialog Dengan Presiden Obama

    Ahmad Fauzan Sazli

    Mahasiswa UGM bertanya kepada Obama. Dok. UGM
    Mahasiswa UGM bertanya kepada Obama. Dok. UGM

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Rida Nurafiati, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM mendapat kesempatan bertanya kepada Presiden Barack Obama dalam Young South East Asian Leader Initiative (YSEALI) di Universiti Malaya, Malaysia, pada akhir April 2014 lalu. Dalam kesempatan itu Rida bertanya apa makna kebahagiaan bagi Presiden Amerika Serikat tersebut.

    Pertanyaan itu dilontarkan Rida usai Barack Obama memberikan pidato resminya. Dalam acara pembukaan YSEALI tersebut hanya tujuh pemuda ASEAN yang diberikan kesempatan bertanya langsung.

    - Advertisement -

    Bagi Ridha, meski pertanyaannya sangat singkat, hal itu merupakan kesempatan sangat istimewa. Ia mengaku sangat suprise.

    Pada saat itu Presiden Obama memberi jawaban kebahagiaannya adalah memanfaatkan waktu bersama keluarga yang ia cintai dan memiliki integritas, dan hal-hal yang dilakukan setiap harinya dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya”, ujar Rida menirukan jawaban Obama, Kamis, (08/05/2014).

    Selain Rida, mahasiswa UGM yang hadir dalam acara tersebut adalah Fajar Adhiprabawa mahasiswa Fisipol UGM Prodi Hubungan Internasional angkatan 2012. Keduanya diundang U.S. Embassy Jakarta mewakili Indonesia karena kontribusinya dalam community development sepulang dari AS.

    YSEALI sendiri diresmikan Presiden Obama pada bulan desember 2013 di Manila, Filipina. Program yang diinisiasi Presiden Obama, ini diikuti 103 pemuda ASEAN terpilih yang tergabung dalam U.S. Exchange Alumni.

    U.S. Exchange Alumni merupakan alumni program beasiswa dari U.S. Department of State. Dengan mengusung tema “Ideas into Action”, program intensif ini lebih menekankan pada perumusan gagasan kreatif untuk mengurangi permasalahan di ASEAN yang berfokus pada isu education, environment, civic engagement and economic development.

    Selama berlangsungnya YSEALI pada 25-28 April 2014, para peserta dibagi dalam topik-topik sesuai dengan latar belakang peserta dan berkompetisi secara berkelompok memperebutkan hibah program pemberdayaan masyarakat dari U.S. Department of State. Setiap tim beranggotakan 6 orang dengan asal negara yang berbeda dan dibimbing oleh satu orang pakar.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here