Ahmad Fauzan Sazli

JAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Nasional (Unas) menggelar peringatan tragedi berdarah di kampus Unas. Dalam peringatan tersebut mahasiswa menggelar diskusi serta menonton film dokumenter tragedi Unas di teras Rektorat Unas, Kamis, (22/05/2014).
Ponco, mahasiswa Fisip Unas mengatakan, tragedi berdarah Unas terjadi pada 23 – 24 Mei 2008. Pada saat itu mahasiswa Unas menolak kebijakan neolib SBY Kalla menaikkan harga BBM.
“Tapi dalam aksi itu polisi melakukan tindakan represif dan penyerbuan ke dalam kampus. Polisi membabi buta memukul mahasiswa dan menembak mahasiswa dengan gas air mata dan peluru karet” kata Ponco.
Tak hanya itu, Ponco menceritakan, ketika itu kaca-kaca dipecahkan, motor dibalikkan, mobil dirusak, dan ruangan belajar diobrak-abrik. Akibat penyerbuan polisi itu, Miftah Fauzi, seorang mahasiwa Unas meningal dunia. Sementara mahasiswa lainnya mengalami luka berat dan ringan.
“Itu adalah pelanggaran HAM. Kami mahasiswa Unas tak akan pernah lupa dan akan selalu menuntut sampai tuntas,” terang Ponco.
Peringatan tragedi Unas ini sendiri digelar sejak sore hingga tengah malam. Selain diskusi yang dihadiri oleh perwakilan Kontras. Mahasiswa juga menggelar malam perenungan dengan menyalakan seribu lilin.[]