Ahmad Fauzan Sazli
Paduan Suara Mahasiswa IPB Agria Swara tak hanya mengharumkan nama Indonesia di Swiss dengan mengantongi kemenangan di ajang 50th Montreux Choral Festival. Mereka juga melambungkan nama Indonesia di ajang The 60th Cork International Choral Festival yang digelar di kota Cork, Irlandia.
Dalam kompetisi bergengsi di Eropa tersebut, mereka meraih penghargaan PEACE Award 2014. Kategori ini diberikan sebagai choir yang mengesankan, mampu menyemangati dan menginspirasi para penonton, juri dan masyarakat yang mendengar.
The 60th Cork International Choral Festival dinilai lebih tinggi dari pada kompetisi yang diikuti sebelumnya, mengingat usia kompetisi yang terpaut 10 tahun lebih tua. Kompetisi paduan suara internasional ini telah terselenggara sejak tahun 1954.
Rangkaian kegiatan The 5th International Mission in Art and Culture (The 5th IMAC) di kota Cork ini digelar dari tanggal 30 April – 05 Mei 2014. Rangkaian acaranya lebih padat dari kompetisi sebelumnya di Swiss.
Sesampainya di Cork, Agria Swara IPB langsung diundang sebagai Guest performance pada pembukaan National Competition for School di Cork City Hall. Kemudian, keesokannya, Agria Swara juga tampil di Fringe Concert yang diadakan di Triskel Christcurch, SouthMain Street dengan membawakan beberapa lagu daerah Indonesia.
Tak hanya itu, mereka juga tampil untuk konser Meet and Greet. Untuk konser yang digelar bersama seluruh peserta Internasional Competition ini, mereka tampil membawakan lagu Yapo Mama Cica Arr. Arvin Zeinullah.
Selanjutnya, Agria Swara IPB tampil Closing Gala Concert Cork City Hall, Irlandia. Dalam konser tersebut mereka tampil apik mengenakan kostum daerah yang cantik dan meriah. Mereka mempersembahkan lagu daerah Sumatera dan Bali, yaitu Lisoi-Lisoi dan Janger, serta teatrikal yang memukau.
Sejumlah penampilan mereka di Irlandia, mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Terutama karena Agria Swara merupakan paduan suara pertama dari Indonesia yang mengikuti kompetisi Fleischman International Trophy Competition di Cork.
Terlepas dari prestasi yang mereka raih, tim The 5th IMAC 2014 menjadi kebanggaan tersendiri bagi sang pelatih sekaligus kondaktur, Arvin Zeinullah. Bagi sang pelatih, hal terpenting yang ia rasakan adalah adalah kekeluargaan dan kekompakan yang terjalin sangat hangat selama masa 16 hari perjuangan di tanah Eropa.
“Kenyaman, kekompakan, mental dan jiwa bermusik menjadi modal penting bagi Choirs untuk menciptakan harmoni suara yang kuat, berkarakter dan indah”, ujar Arvin menjelang waktu kepulangan tim ke Indonesia. []