More

    Sejarah di Balik Sebuah Ciuman

    Radio Australia Network

    Lukisan karta Gustav Klim, 'The Kiss' (Foto: ABC Licensed)
    Lukisan karta Gustav Klim, ‘The Kiss’ (Foto: ABC Licensed)

    Sebuah ciuman bisa memiliki banyak arti. Mulai dari sapaan hingga bentuk kasih sayang. Bagi kebanyakan orang, sebuah ciuman bisa menjadi sesuatu yang spesial. Tapi siapakah yang menemukan konsep berciuman ini?

     Penulis buku The Science of Kissing, Sheril Kirshenbaum, mengatakan bibir manusia sangat unik, karena kelenturannya.

    “Karenanya saat kita berciuman, artinya berbeda dibandingkan dengan spesies lainnya,” ujar Kirshenbaum.

    - Advertisement -

    Ia menjelaskan sejarah ciuman bisa ditelusuri lewat sejumlah naskah-naskah kuno, seperti misalnya tulisan Vedic Sanskrit, atau Homer, bahkan juga dalam Kitab Perjanjian Lama. Dalam tulisan ini, ciuman digambarkan sebagai sebuah sapaan.

     Ciuman bisa jadi merupakan tradisi yang sudah lama ada, tetapi bukan berarti bersifat ‘universal’.

    Di abad 19, William Winwood Reade pengelana asal Inggris, pernah menuliskan kisahnya yang jatuh cinta pada anak perempuan raja Afrika.

    “Ia ingin sekali menciumnya, tetapi kemudia perempuan itu menjerit dan lari. Kemudia ia baru tahu kalau perempuan tersebut merasa dirinya akan dimakan,” jelas Kirshenbaum. “Jadi ciuman jelas bukanlah sesuatu yang bisa diterima semua kalangan.”

     Ciuman bisa jadi merupakan tradisi yang sudah lama ada, tetapi bukan berarti bersifat ‘universal’.

    Di abad 19, William Winwood Reade pengelana asal Inggris, pernah menuliskan kisahnya yang jatuh cinta pada anak perempuan raja Afrika.

    “Ia ingin sekali menciumnya, tetapi kemudia perempuan itu menjerit dan lari. Kemudia ia baru tahu kalau perempuan tersebut merasa dirinya akan dimakan,” jelas Kirshenbaum. “Jadi ciuman jelas bukanlah sesuatu yang bisa diterima semua kalangan.”

    Marcel Danesi, penulis buku A history of the Kiss juga berpendapat yang sama.

    “Bahkan sekarang, di jaman serba internet dan globalisasi pun, masih banyak budaya yang yang tidak memiliki kebiasaan berciuman. Sebagian masih menganggap kalau berciuman adalah hal yang menjijikan dan terlalu kebarat-baratan,” ujar Danesi.

    Danesi juga menjelaskan jika ciuman pun menjadi bukti kebebasan, yang kemudian mulai ditemukan dalam puisi-puisi atau lirik lagu-lagu.

    Hal ini mulai terjadi di Perancis pada abad 12. Ilmuwan seperti C.S. Lewis di tahun 1930-an pernah menuliskan bagaiman ciuman kemudian mengubah sejarah Eropa, dengan mulai dikenalnya ‘romantisme’.

    Dalam sejarah film, adegan ciuman pertama dipertontonkan dalam film berjudul The Kiss, berdurasi 45 detik, yang dibuat perusahaan Edison Company di tahun 1896. Saat itu adegan ciuman diperlihatkan pertama kalinya.

    “Dalam film itu kedua pemeran mengobrol selama 20 detik, kemudian berciuman selama 20 detik,” jelas Danesi. “Film tersebut mengguncang, dan mengubah wajah perfilman dunia.”[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here