YOGYAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai kampus mengikuti pelatihan, pembekalan, dan simulasi tanggap bencana yang digelar oleh Disaster Response Unit (DERU) LPPM UGM di Merapi Merbabu Hotel, Yogyakarta, pada 01 – 02 Oktober 2014. Seratus mahasiswa tersebut merupakan perwakilan dari 16 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini para mahasiswa diberikan pelatihan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Program tersebut meliputi pengetahuan umum tentang bencana, pedoman pembentukan tim relawan, manajemen komunikasi dalam penanggulangan bencana, dan logistik dalam masa tanggap darurat.
Selanjutnya, mahasiswa juga dibekali dnegan perencanaan, koordinasi, dan assasement bidang logistik, manajemen posko dan gudang, serta manajemen transportasi dalam kegiatan kemanusiaan. Setelahnya juga diadakan simulasi bencana untuk memberikan pengetahuan tentang cara mitigasi bencana dan evakuasi yang sesuai standar.
Prof. Dr. Suratman, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (WRP2M) UGM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang hidup di daerah risiko bencana. Karenanya perlu dilakukan upaya-upaya untuk melindungi keselamatan jiwa masyarakat dari berbagai ancaman bencana.
“UGM sebagai lembaga pendidikan tidak hanya bertugas mencerdaskan masyarakat semata, tetapi juga menyelamatkan masyarakat yang hidup di daerah risiko bencana,” katanya Rabu kemarin (01/10/2014).
Untuk itu, Suratman menegaskan perlunya pembekalan keterampilan tanggap bencana yang baik bagi mahasiswa. Nantinya para relawan mahasiswa tersebut diharapkan dapat bekerja membantu menangani korban bencana satu tujuan yakni untuk kemanusiaan.
“Harus disiapkan armada yang baik untuk bekerja dengan one policy, one command, one purpose mengutamakan kemanusiaan,” terang Ketua LPPM UGM ini.
Suratman berharap lewat kegiatan ini bisa dilahirkan generasi muda yang bermartabat dan tanggap terhadap bencana. Bahkan nantinya dapat dibentuk wadah gerakan relawan mahasiswa nusantara sehingga penanganan bencana bisa dilakukan dengan lebih baik dan terkoordinasi.
Sebelumnya, Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., Wakil Ketua Bidang Pengabdian LPPM UGM, menyampaikan melalui pelatihan ini mahasiswa diberikan bekal keterampilan dalam penanganan bencana alam. Pasalnya selama ini tidak sedikit mahasiswa relawan yang masih belum terkoordinasi secara sinergis dan belum mempunyai keterampilan khusus dalam menanganai korban bencana. Oleh sebab itu, dengan pelatihan ini mahasiswa nantinya bisa lebih siap siaga menghadapi bencana dan mampu membantu masyarakat korban bencana dengan lebih baik.
“Indonesia sangat berpotensi menghadapi bencana alam sehingga masyarakat harus disiapkan terhadap kemungkinan terjadi bencana. Salah satunya dilakukan dengan bantuan mahasiswa sehingga mahasiswa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan tanggab bencana yang memadahi,” paparnya.
Kegiatan ini sendiri menghadirkan pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DERU, ORARI, dan sejumlah praktisi di bidang logistik internasional.[]