
MEKSIKO, KabarKampus – Sebanyak 43 mahasiswa sebuah universitas di Tixtla, Negara Bagian Guerrero, dibunuh dan dibakar menjadi abu oleh anggota geng dan polisi di Meksiko. Kemudian Abu mereka dibuang ke tempat pembuangan sampah dan ke sungai.
Seperti yang dilansir dari Reuter, Sabtu, (08/11/2014), Jesus Murillo Karam Jaksa Agung Meksiko mengatakan, berdasarkan pengakuan tiga anggota geng yang telah ditangkap, mereka telah membakar sekelompok jasad di dekat Iguala, negara bagian Guerrero. Lokasi tersebut merupakan tempat para mahasiswa itu menghilang pada 26 September lalu, setelah bentrok dengan kepolisian setempat.
Murillo menjelaskan, para anggota geng menghabiskan waktu sekitar 14 jam untuk membakar jasad mahasiswa hingga menjadi abu. Mereka mencoba menghapuskan semua jejak yang ada.
“Saya marah, sedih dan masyarakat Meksiko juga,” cetus Murillo.
BBC, pada Minggu (5/10/2014), menyebutkan, para mahasiswa ini menghilang ketika akan melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes kebijakan yang dinilai mengdiskriminasi pekerjaan terhadap guru-guru yang berada di daerah pinggiran meksiko. Rombongan mahasiswa ini kemudian ditembaki oleh kepolisian saat hendak melakukan penjalanan ke kota Guerero untuk berunjuk rasa.
Terkait pembunuhan ini, sekitar 74 orang telah ditahan. Mereka termasuk para anggota geng narkoba Guerreros Unidos, 36 polisi Iguala dan Cocula, serta mantan walikota Iguala Jose Luis Abarca dan istrinya, Maria de los Angeles Pineda, yang ditangkap pada Selasa, 4 November lalu.[]