
JAKARTA, KabarKampus – Setelah mengkritisi Puan Maharani, Menko PSDM, Yusril Ihza Mahendra, Pakar Hukum Tata Negara menyebut Pratikno, Mensesneg agar tidak asal bunyi alias asbun seperti Puan. Yusril mengatakan Mensesneg harus hati-hati bicara mengenai sumber dana yang digunakan untuk membiayai 3 kartu sakit Jokowi.
“Dia katakan dana tiga kartu sakti berasal dari dana CSR BUMN. Jadi bukan dana APBN sehingga tdk perlu dibahas dengan DPR,” kata Yusril di akun twitternya, Kamis, (06/11/2014).
Yusril menilai kekayaan BUMN adalah kekayaan yang sudah dipisahkan dari keuangan negara, namun tetap menjadi obyek pemeriksaan BPK dan BPKP. Karena itu jika negara ingin menggunakan dana CSR BUMN status dana tersebut haruslah jelas, dipinjam negara atau diambil oleh negara
“Sebab dana yg disalurkan melalui tiga kartu sakti adalah kegiatan Pemerintah sbg “kompensasi” kenaikan bbm yg akan dilakukan Pemerintah,” ungkap mantan Guru Besar UI ini.
Menurut Yusril, penyaluran dana melalui tiga kartu sakti bukanlah kegiatan BUMN dalam melaksanakan corporate social responsibility mereka. Ia berharap Mensesneg Sutikno juga jangan bicara asbun seperti Puan.
“Pikirkan dulu dalam-dalam sebelum bicara dan bertindak dlm mengutus negara,” terang Yusril.