
JAKARTA, KAbarKampus – Mahasiswa Indonesia di Sidney Australia mendesak Jokowi untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri. Mereka menilai pengajuan calon tunggal Kapolri yang sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi, selain bertolak belakang dengan Nawa Cita, hal ini juga menunjukan Presiden disandera kepentingan oligarki yang bertujuan mempertahankan dan mengakumulasi kekayaan dan kekuasaannya.
“Kepentingan oligarki yang menyandera Presiden Jokowi telah berujung pada upaya pelemahan KPK dan kriminalisasi pimpinan KPK oleh Polri, yang secara nyata merupakan serangan balik atas tertundanya pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri,” kata Dhimas, mahasiswa University of New South Wales dalam keterangan persnya Senin, (02/02/2015)
Dhimas menuturkan, kentalnya pengaruh oligarki sebagai dalang kekisruhan antar institusi penegak hukum ini, juga terlihat dari dua partai pendukung Presiden, yaitu Partai Nasdem dan PDI-P yang justru ngotot dan mendesak Presiden untuk melantik Budi Gunawan dan penyerangan secara terbuka terhadap KPK. Oligarki juga secara nyata telah membajak insitusi Polri untuk melayani kepentingan mereka dengan melakukan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK.
“Perlu diwaspadai bahwa upaya pelemahan KPK ini akan terus berlanjut sampai pada revisi UU tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maupun Revisi UU KUHP dan RUU KUHAP.
Menurut Dhimas, korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang harus ditangani oleh lembaga yang kuat dan independen. Oleh mereka menuntut agar membatalkan pencalonan Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menggantikannya dengan calon Kapolri yang bersih dan mempunyai komitmen terhadap pemerantasan korupsi.
“Presiden sebagai pimpinan tertinggi perlu segera melakukan reformasi di tubuh Polri agar Polri menjadi lembaga yang kuat, professional, dan bersih dari kepentingan oligarki dan Presiden segara melakukan penyelamatan KPK dari upaya pelemahan fungsi baik secara jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Dhimas.
Adapun, pernyataan ini ditandatangani oleh Mahasiswa dan Masyarakat yang berada di Sydney seperti Mahasiswa di University of New South Wales (UNSW), University of Sydney (USyd), dan Masyarakat Indonesia yang tinggal dan bekerja di Sydney. Dari University of New South Wales yakni Dhimas Utomo, Jeffry Hestu, Wibawa Hendra Saputera, Ihkwan Prasojo, Nicolas Brotodewo, Ely, Aqanta, Digna Purwaningrum, Bhatara Ibnu Reza, Agung Wasono, Pria Santri, Fritz Siregar, Suraya, Muh. Syahriza, Fadhlulah Romi. Sementara dari University of Sydney yaitu Yuna Farhan, Setio Soemeri, Payekti, Arwin P.J. Community: Eko Waluyo.[]