
MAKASSAR, KabarKampus – Universitas Muslim Indonesia (UMI) memberangkatkan umrah sebanyak 50 orang yang terdiri dari dosen, karyawan, petugas kebersihan, petugas keamanan, supir dan mahasiswa. Pemberangkatan umrah ini merupakan program kampus UMI sejak dua tahun lalu untu membantu civitas UMI ke tanah Suci.
Pelepasan jamaah umrah UMI digelar di Masjid Umar Bin Khatab, Makassar, Rabu kemarin (04/02/2015). Pelepasan jamaah Umrah tersebut turut dihadiri Ketua Yayasan Wakaf UMI Mokhtar Noer Jaya, jajaran wakil rektor, pimpinan fakultas, dan lembaga dalam lingkup UMI.
“Program yang telah UMI jalankan sejak dua tahun terakhir ini, semata untuk membantu mereka agar juga memiliki kesempatan bisa menginjakkan kaki ke tanah suci,”kata Prof Dr Masrurah Mokhtar MA, Rektor UMI.
Ia menuturkan, pemberangkatan jamaah umrah ini merupakan komitmen terhadap janjinya kepada seluruh karyawan dan dosen UMI. Setelah sukses memberangkatkan umroh karyawan dan dosen tahun 2014 kemarin. Ia kembali memberangkatkan 50 orang dosen, karyawan dan mahasiswa yang terdiri dari 13 Fakultas.
Prof Masrurah menjelaskan, awal lahirnya program tersebut karena keinginannya untuk memberangkatkan umrah khususnya bagi petugas kebersihan, petugas keamanan dan supir. Keinginan tersebut didasari keyakinan, bahwa mereka akan kurang mampu dapat berumrah jika hanya mengandalkan gaji yang diberikan.
Adapun, untuk mahasiswa berprestasi, UMI memberangkatkan lima orang diantaranya tiga orang dari pemenang debat nasional Mahasiswa yang disiarkan secara langsung oleh TVOne. Selain itu, dua mahasiswa UMI penghapal Al Quran yakni Mardan dan Fadli Katili. Namun, Mardan yang juga memiliki prestasi lain sebagai juara pertama pada Lomba MTQ di Padang, menyumbangkan hadiah umrah tersebut untuk sang ibu.
“Lima mahasiswa ini adalah mahasiswa berprestasi, dan selebihnya dari rekomendasi pimpinan fakultas. Terserah dari mereka mau memberangkatkan siapa, yang jelas setiap fakultas mengusulkan satu dosen dan satu karyawan,” jelas Prof Masrurah.
Dikatakan pula, untuk Sopir, Satpam, dan Cleaning Service sendiri,dipilih langsung oleh pihak Universitas. Dalam hal ini, UMI mengupayakan agar seluruh karyawan yang terdiri dari Sopir, Satpam, dan Cleaning Service, bisa menginjakkan kakinya di Tanah Suci, Mekkah.
“Tak semua bisa menginjakkan kaki di tanah Suci. untuk itu kami berinisiatif untuk memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk bisa kesana,” kata Prof Masrurah.
Prof Masrurah menambahkan, dengan jumlah dosen di UMI sekitar 600 orang dan karyawan sekitar 440 orang, pihaknya berharap program ini tak terputus sebelum semua karyawan dan dosen yang mengabdikan diri di UMI berangkat ke Tanah Suci.
“Saya tak mungkin menjabat disini selamanya. Jadi saya berharap di pimpinan baru nanti bisa menjalankan terus program ini hingga seluruh karyawan dan dosen UMI sudah ke Tanah Suci,” tukas Prof Masrurah.[]