More

    Hadapi MEA, Mahasiswa UMY Latih Bahasa Inggris Supir Andong Jogja

    Para kusir andong berfoto bersama dengan para mahasiswa UMY. Dok. UMY
    Para kusir andong berfoto bersama dengan para mahasiswa UMY. Dok. UMY

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Menjelang diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan pelatihan Bahasa Inggris kepada 90 kusir Andong di Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Maret hingga April 2015.

    Mahasiswa UMY ini berasal dari Fakultas Ilmu Ekonomi UNY. Mereka adalah Muhammad Anif Afandi, Indanazulfa Qurrota A’yun, Yuni Wahyuni, Gustiva Andri, dan Rafin Shiddi.

    “Program ini muncul ketika kami melakukan survey dengan kusir andong yang ada di Malioboro. Dalam survey tersebut kami mengambil kesimpulan bahwa masih banyak kusir andong yang belum mahir berkomunikasi dengan Bahasa Inggris,” kata Indanazulfa Qurrota A’yun dalam Laman UMY.

    - Advertisement -

    Menurut Indana, melihat berkembangnya pariwisata di Yogyakarta dan banyaknya turis yang berlibut, tentu ini menjadi masalah.  Apalagi dari data yang mereka peroleh Yogyakarta merupakan tempat wisata yang paling banyak didatangi turis setelah Bali.

    Indana menuturkan, dalam pelaksanaanya ada dua tempat yang dijadikan sanggar pembelajaran yaitu Kepanjen Banguntapan Bantul, tepatnya di rumah ketua divisi andong di Bantul dan Gamping. Lokasi tersebut dipilih karena lokasi tersebut mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai kusir andong.

    Selanjutnya untuk proses pembelajarannya, berlangusng setiap hari Selasa malam dan Rabu malam. Materi yang diberikan pada para kusir andong itu berupa materi dasar dari Bahasa Inggris, seperti perkenalan, salam dan proses tawar-menawar.

    “Untuk mempermudah memahaminya kami juga memberikan buku panduan kepada mereka, dengan harapan ketika di luar proses pembelajaran dalam kelas mereka masih bisa mempelajarinya,” ungkap Indana.

    Bukan hanya itu saja, menurut  Andana agar proses belajar mengajar terasa menarik, mereka juga memberikan permainan yang masih berhubungan dengan materinya. Sebab pesertanya sendiri adalah bapak-pak yang usianya sekitar 40 tahunan, sehingga perlu adanya modifikasi dalam sistem pembelajarannya.

    Selain memberikan pelatihan secara Bahasa, para mahasiswa ini juga membantu para kusir andong memasarkan jasa andong mereka. Agar memudahkan para kusir dan wisatawan para mahasiswa ini membuatkan website www.andongjogja.com. Dalam website tersebut mereka menyiapkan contac personnya.

    Tak hanya itu, menurut Anif Afandi, selain memberikan pelatihan Bahasa dan marketing, mereka juga mengadakan pelatihan terkait service excellent dan kode etik. “Di sini kami akan memberikan pengetahuan kepada mereka tentang bagaimana tata cara melayani penumpang dengan baik, serta bagaimana kode etik dalam melayani penumpang misalnya dari tutur kata dan juga keramahan, “ lanjutnya.

    Selanjutnya kata Anif, untuk memantangkan kemampuan para kusir andong tersebut dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, para kusir ini langsung mempraktekan bahasa Inggris mereka dengan didampingi oleh para tentor.  Nantinya setelah pelatihan, para kusir akan mendapat sertifikat sebagai tanda bahwa mereka pernah mengikuti program pembelajaran Bahasa Inggris.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here