
MAKASSAR, KabarKampus – Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran Universitas Negeri Makassar (LPM Penalaran UNM) mengadakaan Pelatihan Metodologi Penelitian (PMP) di LEC Athirah Antang Makassar. Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 74 peserta dan digelar selama empat hari dari tanggal 09 – 12 April 2015.
PMP merupakan kegiatan pelatihan bagi calon anggota baru LPM Penalaran UNM yang menekankan proses internalisasi dan penguatan kader terkait dasar-dasar penulisan karya tulis ilmiah dan metodologi penelitian. Aspek kegiatan PMP menekankan pada penguasaan teori-teori seputar penelitian.
Raoda Nurjanna, dari divisi Publikasi dan Dokumentasi menuturkan, konsep kegiatan ini merupakan karantina, yaitu peserta diwajibkan untuk menginap di tempat kegiatan. Selama empat hari peserta hanya memiliki waktu izin untuk keluar lokasi kegiatan selama lima jam.
“Peserta yang akan meminta izin harus melalui 3 panitia pengarah yang merupakan komisi disiplin dan akan diberikan izin jika alasannya memang penting dan mendesak seperti kuliah, midtest, atau urusan penting lainnya,” kata Raoda.
Selanjutnya, kata Raoda, selama kegiatan PMP, mereka mendapatkan sejumlah materi yaitu, penelitian, penugasan karya tulis ilmiah individu dan proposal penelitian kelompok. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan masing-masing proposal penelitiannya dengan judul yang berbeda-beda.
Adapun sejumlah judul penelitian yang presentasikan diantaranya ; Uji Organoleptik Formulasi Biskuit Daun Pepaya Sebagai Makanan Tambahan Dalam Upaya Penanggulangannya Pada Gizi Buruk Di Kecamatan Tallo’, Pengaruh Tingkat Kecemasan Mahasiswa UNM Angkatan 2014 Terhadap Minat Berorganisasi Dibalik Pemberlakuan Kebijakan Masa Studi Lima Tahun, kelompok tiga Ekstrak Metanol Uji Skrining Fitokimia Batang Tanaman Gedi (Abelmochus manihot L.), Deskripsi Tingkat Kedisiplinan Siswa SMPN 30 Makassar dalam Penggunaan Presensi Berbasis Fingerprint, Kapabilitas Mahasiswa Akuntasi Perguruab Tinggi Di Makassar Menuju Asean Economi Vomunity (Aec) 2015, Persepsi Masyarakat Terhadap Tempat Sampah Gendan Dua Mengenai Program Pemerintah Makassarta Tidak Rantasa dan Eksistensi, Budaya Sipatau, Sipakainge, serta Sipaka Lobbi Ditengah Hegemoni Budaya (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar).[]