More

    Menjawab Tantangan Pendidikan Dengan Kuliah Online

    Prof. Mochammad Ashari, M.Eng., PhD, Rektor Tel-U (menggunakan jas hitam) pada forum Global Executive Workshop for Higher Education – Issues & Challenges for The Region di Universiti Utara Malaysia, Sintok, Kedah Malaysia, Kamis (11/06/2015). FOTO. Tel-U
    Prof. Mochammad Ashari, M.Eng., PhD, Rektor Tel-U (menggunakan jas hitam) pada forum Global Executive Workshop for Higher Education – Issues & Challenges for The Region di Universiti Utara Malaysia, Sintok, Kedah Malaysia, Kamis (11/06/2015). FOTO. Tel-U

    BANDUNG, KabarKampus – Dari  jumlah 2.8 juta lulusan SMA dan SMK di Indonesia hanya 38%  yang melanjutkan ke tingkat universitas. Diantara penyebabnya adalah kapasistas universitas yang terbatas dan hambatan geografis. Sementara kebijakan nasional menargetkan  peningkatan kompetensi SDM dan internasionalisasi.

    Hal itu disampaikan oleh Prof. Mochammad Ashari, M.Eng.,PhD, Rektor Telkom University Dalam forum Global Executive Workshop for Higher Education – Issues & Challenges for The Region yang berlangsung di Universiti Utara Malaysia, Sintok, Kedah Malaysia, Kamis (11/06/2015). Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Universiti Utara Malaysia dan Michigan State University ini Prof. Mochammad Ashari bertindak sebagai panelis.

    Menurut Ashari, di daerah terpencil  jarak dan kesulitan transportasi menjadi penghalang untuk mengakses pendidikan. Sistem edukasi online bisa menjadi salah satu cara tepat, namun harus didukung infrastruktur agar proses belajar online bisa terwujud.

    - Advertisement -

    “Sistem edukasi online bisa menjadi salah satu cara cepat untuk menghilangkan hambatan jarak dan kesulitan transportasi. Untuk mewujudkannya, sistem edukasi online harus didukung dengan infrastruktur penunjang  broadband dan  fasilitas lainnya. Oleh karenanya perlu dukungan dari regulasi pemerintah,” papar Mochammad Ashari.

    Ashari menjelaskan, tantangan di era digital adalah bagaimana meningkatkan nilai dengan memaksimalkan sistem berbasis internet.

    “Kapasitas universitas tak akan menjadi masalah karena tidak memerlukan mahasiswa hadir di tempat. Namun mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dari jarak jauh tanpa perlu menghadapi hambatan geografis. Dengan demikian peningkatan kualitas SDM dapat merata,” kata Mochammad Ashari.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here