More

    Inspiratif, Musisi Aborigin Tunanetra yang Memikat Pendengarnya

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    John Donegan, Australia Plus

    Konser ini begitu akrab, mengajak penonton menyelamai sisi kehidupan Gurrumul.
    Konser ini begitu akrab, mengajak penonton menyelamai sisi kehidupan Gurrumul.

    Saat datang ke studio ABC di Sydney, penyanyi tunanetra Geoffrey Gurrumul Yunupingu disapa oleh sejumlah orang di jalan. Penyanyi aborigin ini menerima jabat tangan mereka dalam diam.

    Tampaknya, Gurrrumul memilih menyimpan suaranya untuk lagu-lagu yang sebentar lagi akan ia nyanyikan.

    - Advertisement -

    Bersama produsernya Michael Hohnen, Gurrumul hari itu memang menggelar konser di hadapan 50 penonton bersama Inner West Choir.

    Konser unik ini untuk menandai peluncuran album ke-5 pria kelahiran 1970 itu, yang berjudul The Gospel Album.

    Terlahir tunanetra, musisi multi talenta ini tiba di kantor pusat ABC itu dan telah ditunggu oleh para musisi pengiringnya.

    Begitu akrabnya konser ini, sehingga penonton seakan diajak menyelami kehidupan profesional Gurrumul.

    Selama konser tapak jelas bagaimana ia memainkan tali gitarnya, meningkahi suaranya yang menyenandungkan nada-nada berirama lagu gereja dan nyanyi nina-bobo di masa kecil.

    Begitu tiba di lokasi, Gurrumul langsung mengambil gitar yang telah tersedia dan memainkan musiknya. Menurut Hohnen yang sekaligus mengiringinya sebagai pemain bass, album ke-5 Gurrumul ini sangatlah organis.

    “Saya telah bekerja dengan Gurrumuland selama 20 tahun,” jelasnya. “Saat anda menyusuri tanah Arnhem Land, anda akan akrab dengan nyanyian lagu-lagu gereja yang disenandungkan orang-orang tua.”

    “Rasanya lagu-lagu gospel itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari tanah Arnhem Land sejak lama,” tambah Hohnen lagi.

    Hohnen mengungkapkan bahwa Gurrumul dibesarkan oleh sejumlah perempuan tua yang mengenang masa-masa indah merawat anak berbakat ini, dan menyenandungkan lagu-lagu nina-bobo.

    “Album ini merupakan dedikasi untuk mereka,” kata Hohnen.

    Saat pertama kali Gurrumul menyanyikan lagu-lagu ini untuk Hohnen, mereka langsung memutuskan untuk membuat album.

    Gurrumul mencintai pantai – makanya mereka merekam albumnya di Byron Bay, kota pantai yang dikenal sebagai kotanya orang-orang kreatif Australia.

    “Kami berenang setiap pagi, lantas tercipta satu lagu baru dari Gurrumul,” jelas Hohnen. “Ia mencipta lagunya saat itu juga dan merekamnya tidak lama kemudian.”

    Inspirasi bermusik Gurrumul antara lain datang dari kebiasaan orang-orang tua di Pulau Echo menyanyi di sekitarnya Gurrumul.

    “Namun inspirasi pertamanya muncul saat ia terbiasa pergi ke gereja di puncak bukit,” katanya.

    Awalnya Gurrumul sebagai remaja bermain musik bersama Yothu Yindi. Di band ini ia bermain drum, keyboard, gitar dan didgeridoo.

    Namun suaranya – dalam bahasa aborigin Yolgnu – yang justru membuatnya mendapat pengakuan internasional. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here