
MAKASSAR, KabarKampus – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) mendesak Dr Wahyu H Piarah MMS, Dekan FT Unhas turun dari jabatannya. Desakan tersebut sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa atas sanksi skorsing kepada mahasiswa yang diberikan dekan karena menggelar kegiatan “ospek” bagi mahaiswa baru di FT Unhas.
“Sekarang ini ada sekitar 88 mahasiswa Fakultas Teknik yang diskorsing karena terlibat dalam ospek mahasiswa baru. Tapi kalau dijumlahkan sejak tahun 2012 mahasiswa yang diskorsing dekan karena hal tersebut mencapai ratusan mahasiswa,” kata Derry Perdana Munsil, Ketua Senat Mahasiswa Teknik Unhas kepada KabarKampus, Jumat, (21/08/2015).
Derry menuturkan, saat ini kegiatan ospek telah diambil alih oleh dekanat. Jadi dekanat membuat ospek sendiri dengan menarik sejumlah mahasiswa tanpa melibatkan organisasi. Dan bila ada organisasi mahasiswa di FT yang menggelar kegiatan ospek maka mahasiswanya akan diskorsing.
Padahal, menurut Derry apa yang lembaga mahasiswa inginkan adalah memberikan sumbangsih bagi Fakultas Teknik Unhas. Mereka mau memikirkan bagaimana cara agar kedepan mahasiswa Teknik Unhas dapat bersaing secara global mengalahkan kampus lain melalui kegiatan-kegiatan yang lebih meningkatkan kapasitas ilmu dan softskill mahasiswa.
“Kalau persoalan metodologi pembinaan mahasiswa, kami selalu siap mencari cara lain yang lebih humanis, anti kekerasan dan mengikuti tantangan zaman yang ada asalkan lembaga kemahasiswaan diikutkan dalam pengambilan keputusan bukan malah keputusan sepihak,” ungkapnya.
Namun kata Derry, sejak tahun 2012 hingga, sekarang belum ada solusi konkret yang lahir untuk mengakhiri ‘perseteruan’ antara mahasiswa dan dekanat terkait pola pembinaan mahasiswa tersebut. Padahal pihak rektorat telah mengeluarkan surat edaran agar seluruh fakultas memberikan kesempatan kepada lembaga mahasiswa untuk memberikan sosialisasi selama satu hari kepada mahasiswa baru.
“Namun edaran itu tidak diindahkan Dekan FT Unhas,” ungkap Derry.
Oleh karena itu, menurut Derry, mereka mendesak Dekan Teknik Unhas turun dari jabarannya. Mereka juga berharap Rektor Unhas juga bisa mengambil peran terhadap persoalan ini.[]