JAKARTA, KabarKampus – Universitas Indonesia meraih peringkat ke-79 se-Asia dalam pemeringkatan perguruan yinggi terbaik yang dikeluarkan oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2014/2015. Pemeringkatan ini menjadikan UI sebagai satu-satunya perguruan inggi di Indonesia yang masuk jajaran top 100 universitas se-Asia.
Perangkingan yang dilakukan Quacquarelli Symonds (QS) World University ini dilakukan terhadap lebih dari 800 Perguruan Tinggi di dunia. Untuk tingkar dunia tersebut UI menduduki peringkat ke-310.
Pemeringkatan QS World University Rankings menggunakan enam parameter dalam pemeringkatan yaitu Academic reputation (40%) – mengukur unsur akademik secara menyeluruh ; Employer reputation (10%) – mengukur kualitas tenaga pendidik perguruan tinggi ; Faculty/student ratio (20%) – mengukur keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi ; Citations per faculty (20%) – mengukur penelitian yang dihasilkan para sivitas akademika perguruan tinggi ; Proportion of international student (5%) – rasio mahasiswa asing di perguruan tinggi dan Proportion of international staff (5%) – rasio tenaga pendidik asing di perguruan tinggi.
Rifelly Dewi Astuti, SE, MM, Kepala Humas dan KIP UI mengatakan, pencapaian ini tidak hanya milik UI sendiri, tetapi juga pencapaian nasional karena turut meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. UI telah mencanangkan visi untuk menjadi universitas yang mandiri dan unggul serta mampu menyelesaikan masalah dan tantangan pada tingkat nasional maupun global.
“Sehingga melalui pencapaian ini diharapkan ke depannya UI senantiasa mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dari karya-karya risetnya yang kualitasnya memiliki daya saing dan bermanfaat di tingkat internasional,” kata Rifelly dalam keterangan persnya, Selasa, (18/08/2015).
Selain itu kata Rifelly, pencapaian ini juga tidak terlepas dari pemenuhan seluruh parameter tersebut di atas serta dukungan pemerintah terhadap pendidikan di UI. Peningkatan signifikan dalam publikasi jurnal hingga mencapai angka 200%, pengelolaan sumber daya manusia di tingkat universitas maupun fakultas serta tata kelola organisasi yang mencakup budaya, kebiasaan, kebijakan dan upaya internasionalisasi komunitas mahasiswa maupun tenaga pendidik.
“Upaya ini juga seturut program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi, riset dan inovasi guna mendukung daya saing bangsa,” ungkapnya.[]