More

    Gandeng Seniman Jalanan, Ilmuwan Canberra Promosikan Proyek Ilmiah Lewat Mural

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    seniman jalanan Canberra, Smalls di Westside untuk event co-lab di ANU.
    seniman jalanan Canberra, Smalls di Westside untuk event co-lab di ANU.

    Ilmuwan dan seniman jalanan di Canberra berkolaborasi mempromosikan riset ilmiah mereka yang terkadang tidak membumi dan sulit dipahami masyarakat lewat bentuk lukisan mural yang unik dan indah.

    Kolaborasi langka ini dilakukan oleh lima seniman jalanan Canberra dangen 5 mahasiswa PHD Sains dari Universitas Nasional Australia (ANU).

    - Advertisement -

    Mereka menyatukan pusat gagasan atau inspirasi dari penelitian, penemuan dan konsep integral dari para ilmuwan muda dengan sentuhan artistik para seniman jalanan yang menjadi partner mereka.

    Seniman jalanan lalu menterjemahkan gagasan itu ke dalam seni graffiti yang memanfaatkan dinding di desa pop-up Westside di pesisir Danau Burley Griffin.

    Seniman grafitti Canberra, Houl mengaku kerjasama dengan ilmuwan muda ini merupakan bagian dari pendampingan pekerjaan laboratorium para ilmuwan yang sangat menantang. “Ini merupakan kesempatan yang berharga sekali bisa berkolaborasi dengan seseorang yang sangat antusias pada suatu hal yang sama sekali berbeda dengan bidang pekerjaan saya sebagai seniman jalanan,” katanya.

    Demikian juga halnya Mahasiswa PHD Sains, Jason Whitfield mengatakan berbagi kerja dengan seniman jalanan merupakan hal yang menantang dan sangat memuaskan.

    “Kolaborasi ini memungkinkan saya berpikir mengenai bagaimana menjelaskan pekerjaan saya dan kaitannya dengan masyarakat pada umumnya.”

    Brad East – aka Beast – dalam event ini berusaha menerjemahkan riset ilmiah mengenai cara menggerakan sampah luar angkasa dengan laser kedalam karya garfitinya.

    “Rumus yang saya gunakan pada dasarnya adalah dengan menggunakan radius dari orbit dan kecepatan pergerakan orbit, yang sesungguhnya digunakan oleh mahasiswa PHD ini,” katanya.

    “Istilah lain dalam karya ini adalah bagaimana caranya agar penelitian ilmiah ini terlihat lebih sebagai benda pribadi.”

    Selain itu Mahasiswa PhD, Katherine Ross dalam kolaborasi ini membawa penelitiannya mengenai bettongs timur (marsupial kecil khas Australia) dan bagaimana cara mengembangkan habitatnya.

    Karya ilmiahnya ini diterjemahkan menjadi lukisan graffiti yang yang menampilkan marsupial kecil ini menggunakan jaket dengan tingkat visibilitas tinggi. “Seni ternyata memiliki peran nyata untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan,” katanya.

    “Karena seni ternyata dapat benar-benar mengkomunikasikan ide-ide yang cukup kompleks untuk khalayak yang luas dan yang biasanya tidak akan memahami beberapa jenis proyek ilmu pengetahuan.”

    Oleh karena itu Ross menilai para ilmuwan dan seniman jalanan memiliki banyak persamaan dari yang diperkirakan orang banyak.

    “Bagi saya ilmu sains sebenarnya merupakan sebuah proses kreatif juga.”

    “Anda bisa mendapati kaitan antara gagasan yang sama sekali tidak berkaitan dan demikian juga dengan yang dilakoni para seniman,”

    Penyelenggara event, Lee Constable mengatakan event ini merupakan bagian dari program outreach sains yang dilakukannya sebagai mahasiswa S-2 sains ANU.

    “Semakin banyak seniman yang bisa berbicara dengan orang yang tertarik dengan karya seni mereka itu merupakan fenomena yang terjadi belakangan ini,”

    “Para seniman jalanan ini sangat antusias… saya kira mereka sangat menikmati berkerjasama dengan para ilmuwan dan menggunakannya sebagai inspirasi karya mereka.”

    “Sementara kalangan ilmuwannya mengaku ini cara latihan komunikasi yang bagus dan bagaimana membuat karya ilmiah mereka tersedia atau dipublikasikan ke publik.”

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here