
BANDUNG, KabarKampus – Aktivis mahasiswa Hizbut Tahrir mengaku miris dan khawatir dengan gerakan mahasiswa saat ini. Mereka menilai gerakan mahasiswa saat ini tidak memegang landasan kuat.
“Seperti aktivis mahasiswa yang diundang ke Istana. Mereka kemudian hilang seketika setelah dihadapkan dengan penguasa,” kata Andika Permadi Putra, Aktivis Mahasiswa Hizbut Tahrir disela-sela acara Student Summit “Gelombang Baru Pegerakan Mahasiswa Menuju Khilafah Masa Depan di Gedung IKA Unpad, bandung, Sabtu, (17/10/2015).
Mahasiswa Teknik Geodesi ITB dan Geomatika ITB 2010 ini menuturkan, hal itu disebabkan, para aktivis tersebut tidak memegang atau tidak mempunyai landasan kuat. Mereka hanya mengkritisi apa yang nampak rusak.
“Padahal sistem kita yang rusak dan sistem itu yang harus diganti” ungkapnya.
Menurut Andika, saat ini Indonesia menganut sistem kapitalisme. Sebuah ideologi dari barat yang memiliki padangan sekularisme. Ideologi inilah yang seharusnya diganti.
“Kami ingin menawarkan sebuah sistem dari aqidah Islam,” katanya.
Selanjutnya, kata Andika, mereka juga menilai gerakan mahasiswa sat ini terpisah dari masyarakat. Karenanya kalau mahasiswa demonstrasi, masyarakat agak antipati. Hal itu karena sejak awal gerakan mahasiswa tidak bersinergi dengan masyarakat.
“Bedanya dengan kami mahasiswa Hizbut Tahrir, kami bersinergi dengan masyarakat lewat partai Hizbut Tahrir. Kami berjuang bersama masyarakat,” ungkap Andika.
Menurut Andika, kalau ingin mengubah sistem maka mahasiswa harus berada bersama masyarakat. Dari sanalah masyarakat bisa mempunyai pemikiran yang sama dengan mahasiswa. Sehingga revolusi yang diinginkan bisa tercapai.
“Kalau mahasiswa mengajak militer, mengajak masyarakat, dan lainnya dan ketika tersadarkan, maka revolusi tinggal menunggu waktu,” ungkapnya.
Oleh karena itu kata Andika, mereka ingin memperjuangkan hal yang menyeluruh, bukan yang parsial. Mereka ingin menyelamatkan Indonesia dari sistem kapitalis dengan aqidah Islam.
“Menjadikan Indonesia sebagai negara Khilafah,” terang Andika.[]
Luar biasa, berpikir cemerlang dan ideologis memang.