More

    Nenek Moyang Pemabuk Picu Aksen Cadel Warga Australia

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Kellie Scott
    Seorang pakar public speaking mengklaim aksen orang Australia yang cadel disebabkan karena nenek moyang mereka adalah pemabuk. Namun teori ini dikritik keras oleh pakar lainnya.

    Pakar public speaking dari Universitas Victoria, Dean Frankel mengklaim pelafalan alphabet orang Australia yang terdengar seperti ‘cadel’ itu karena dipengaruhi oleh kebiasaan nenek moyang mereka yang gemar mengkonsumsi alkohol. Lantaran kebanyakan warga Inggris yang pertama datang ke Australia adalah para pemabuk berat.

    Frankel mengatakan “Percakapan itu lebih menular daripada flu’ dan “sudah jelas kalau nenek moyang kita sejak dahulu sudah memiliki kebiasaan mabuk minuman alkohol,”

    - Advertisement -

    Menurutnya interaksi yang dilakukan dalam keadaan mabuk ini dan berlangsung lama antara pemukim awal secara tidak sadar tidak menambahkan pengaruh berbicara seperti orang mabuk dalam pola berbicara nasional di Australia. Gaya berbicara seperti itu diajarkan oleh orang tua kita secara sadar kepada anak-anaknya.

    “Alkohol itu bagi warga Australia sama seperti senjata bagi orang Amerika,” kata Frankel.

    “Alkohol telah menjadi bagian dari kebudayaan Australia sejak lama dan itu menjadi bagian yang penting bagi DNA bagi Australia,”

    Namun pakar lingustik dari Universitas Queensland, Dr Rob Pensalfini menampik klaim ini dan menggambarkan teori itu sebagai contoh dari ‘Budaya rendah diri’ dan “sama sekali tidak benar.

    Dr Pensalfini mengatakan teori seperti yang diungkapkan Frankel sering diberlakukan untuk semua jenis aksen dan umumnya tidak berdasar.

    “Mereka mengatakan orang New York memiliki suara sengau karena mereka harus mengalahkan suara bising lalu lintas,” katanya.

    “Sebelumnya ada juga yang mengatakan alasan kenapa orang Australia berbicara agak cadel dan bibir tertutup adalah karena untuk mencegah lalat masuk ke mulut mereka,”

    “Semua anggapan ini tidak berdasar dan saya perlu melihat bukti dari kesimpulan mereka dan perlu ada intrumen penilaiannya,”

    Dia mengatakan bahasa baku Australia sebagian besar berasal dari Bahasa Inggris Cockney dan juga dipengaruhi oleh Bahasa Inggris Irlandia.

    “Ada sebagian kawasan di Australia yang mendapat pengaruh lain…di kawasan yang padat penduduk, terutama di Sydney dan Melbourne, ada warga pendatang, terkadang berbicara dengan aksen yang disebut wog speak, atau juga dikenal dengan Bahasa Inggris Australia baru.

    Dr Pensalfini, yang juga seorang aktor dan sutradara, menambahkan pemabuk sering pada kenyataannya justru sering mengucapkan kata-kata dengan artikulasi yang berlebihan ketimbang mencadelkan kata-kata mereka karena mereka menyadari gangguan mereka ketika mabuk”.

    “Itu juga kesimpulan yang klise, tapi jika saya melatih seorang aktor untuk memainkan peran orang yang mabuk maka saya akan memberitahu mereka untuk … sangat dengan sengaja mengatakan apa yang mereka harus katakan.”

    Sementara itu Dean Frankel juga mengatakan warga Australia hanya menggunakan dua pertiga dari kapasitas mereka dan hanya menggunakan sebagian dari “sarana bertutur ” mereka.

    “Alfabet orang Australia hanya terdiri dari 23 huruf saja, dimana huruf ‘L’ merupakan salah satu huruf yang dihilangkan,”

    “Banyak dari kita mendapati sangat sulit menggunakan ‘l’ setidaknya ditengah kata. Dan sebaliknya kita lebih menggunakan huruf ‘W” ditengak kata menggantikan huruf ‘l’.

    Dia mengatakan orang-orang memiliki empat kelompok besar otot artikulasi yang memungkinkan mereka untuk mengembalikan suara vokal menjadi kata-kata, dan tidak semua orang menggunakannya.

    Komunikasi yang buruk ini menurutnya telah membebani biaya miliraan dollar bagi Pemerintah Australia. Selain itu komunikasi juga telah mengganjal pertumbuhan kecerdasan emosional warga dan berkontribusi pada masalah kesehatan mental serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

    “Angka kasus kekerasan dalam rumah tangga kita kemungkinan jauh berkurang jika kita mampu berkomunikasi dengan lebih baik,”

    Dia mengatakan orang perlu mengadopsi kosa kata yang lebih luas agar bisa mengekspresikan diri mereka sendiri, dan berhenti mengandalkan alkohol untuk mengutarakannya.

    “Banyak warga Australia yang tidak pandai mengekspresikan diri mereka sendiri kecuali mereka sedikit latah.

    “Mereka mengandalkan emosi mereka lalu kemudian baru menggunakannya ketika sudah minum alcohol cukup banyak.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here