
SURABAYA, KabarKampus – Tahun baru hijriah 1 Muharram menjadi salah satu momen luar biasa bagi anak-anak TPA Darut Taubah yang berada di wilayah Eks Lokalisasi Dolly Surabaya. Untuk merayakan momen tersebut mereka menggelar pawai muharram keliling sekitar wilayah eks Dolly yang terletak di Kupang Gunung timur VII B/41 Surabaya, Rabu, (14/10/2015).
Pawai ini diikuti oleh sebanyak 30 santri dan satriwati beserta 15 tenaga pengajar dari remaja masjid dan Takmir Masjid At-Taubah. Dalam pawai ini mereka membawa kentongan, angklung, bendera dengan pesan-pesan islam, serta banner ucapan tahun baru hijriah 1437.
Selama pawai berlangsung para anak-anak ini bersholawat dan menyanyikan lagu-lagu Islami dengan iringan permainan alat musik patrol kentungan, angklung, galon dan lain-lain. Mereka mengelilingi gang dolly ssepanjang 3 – 4 km.
Pawai tahun baru Islam ini diinisiasi oleh Yayasan Gerakan Melukis Harapan (GMH) yang mempunyai cita-cita untuk mewujudkan kampung madani di gang dolly. Gerakan ini ingin mengubah bekas lokasi prostitusi tersebut menjadi tempat bermartabat.
Mustofa Sam, selaku koordinator bidang pendidikan GMH mengatakan, pawai ini bertujuan untuk sosialisasi ke masyarakat, ada TPQ Darut Taubah yang bertempat di Kupang Gunung Timur VII B/41. Tujuannya untuk sosialisasi TPQ ke masyarakat eks dolly,” kata Mustofa.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa mendatangkan santri yang banyak sehingga aktivitas islami terjadi disini,” kata Cak Mus, sapaan akrabnya Mustofa Sam.
Selain itu, kata Cak Mus, Kegiatan ini juga berfungsi untuk menepis opini masyarakat tentang kawasan Dolly yang dikenal sebagai kawasan prostitusi. Padahal di dalamnya juga terdapat kegiatan belajar agama Islam. Di kampung ini sempat terdapat 324 santri yang belaja di TPQ Darut Taubah. Namun kemudian jumlahnya semakin sedikit dan habis.
“Pada bulan Desember 2014 lalu mulai diaktifkan lagi hingga sekarang,” tambah Cak Mus.
Cak Mus menuturkan, TPQ Darut Taubah dirancang dengan kegiatan-kegiatan kreatif seperti mendongeng, mengajarkan gerakan sholat, cara berwudhu yang baik, membedakan makanan yang halal-haram dan lain-lain. Program tersebut memang sengaja dibuat agar tidak membuat jenuh para santri-santriwati TPQ Darut Taubah
“Kami merancang materi kreatif di setiap bulannya agar para santri tidak jenuh” papar Cak Mus.[]