More

    UGM Desak Jokowi Deklarasikan Tragedi Asap Sebagai Bencana Nasional

    Ilustrasi / Kabut asap di Riau. Foto : Change.org
    Ilustrasi / Kabut asap di Riau. Foto : Change.org

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM) mendesak pemerintah untuk mendeklarasikan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia sebagai bencana kemanusiaan. Ini dilakukan karena kebakaran lahan gabut yang terjadi, tidak hanya menimbulkan kerusakan alam, namun juga berbagai dampak kemanusian.

    Sejumlah dampak terhadap manusia diantaranya mengakibatkan ribuan warga terserang ISPA. Bahkan kebakaran tersebut telah merenggut korban jiwa.

    “Negara perlu mendeklarasikan bencana asap ini sebagai bencana kemanusiaan. Dengan begitu diharapkan tumbuh sikap solidaritas kemanusiaan seluruh komponen bangsa untuk bergotong-royong mengatasi dampak asap ini,”tegas Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Rektor UGM di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Kamis (22/10/2015).

    - Advertisement -

    Menurutnya, melalui otoritas yang dimiliki negara, deklarasi tersebut bisa memobilisasi sumber daya publik. Sehingga tumbuh energi kolektif gerakan sosial peduli korban asap sebagai perwujudan misi kemanusian. Semua komponen bangsa meliputi perguruan tinggi, ormas, LSM, media massa, dan komponen lain yang memiliki kepedulian nyata pada korban bisa bergerak bersama.

    “Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat mengatasi bencana asap ini disertai dengan langkah-langkah terukur menuju perbaikan mendasar,”urainya.

    Sementara itu, Dr. Arie Sudjito Sosiolog UGM mengatakan, upaya pemadaman kebakaran lahan gambut penting dilakukan. Namun begitu, gerakan kemanusiaan untuk membantu korban bencana asap juga harus menjadi perhatian seluruh komponen bangsa.

    “Kebakaran ini tidak hanya merusak alam, tetapi juga menimbulkan jatuhnya korban sehingga dalam jangka pendek peru adanya gerakan kemanusiaan untuk menyelamatkan korban,”tuturnya.

    Melalui deklarasi bencana kemanusiaan ini masyarakat sipil diharapkan proaktif dan berbagai komponen bangsa lainnya bisa berkonstribusi secara konkret membantu korban bencana asap. Demikian halnya peranan kalangan intelektual sangat dibutuhkan tidak hanya dalam membantu dalam hal teknis saja, namun juga berkontribusi dalam penyusunan kebijakan pengelolaan lahan hutan yang lebih baik serta dalam berbagai aksi kemanusiaan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here