More

    Budayawan Sunda Nilai Kampenye Anti Narkoba Kurang Kreatif

    narkoba hong kongBANDUNG, KabarKampus – Meskipun kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba terus dilakukan, namun penggunaan narkoba secara ilegal di Indonesia setiap tahunnya terus bertambah. Salah satu masalahnya adalah sosialisasi narkoba di Indonesia dianggap kurang kreatif.

    Aat Suratin, Budayawan Sunda menilai, sosialiasi melawan narkoba selama ini masih secara konvensional. Diantaranya memanfaatkan duta anti narkoba. Padahal bandar bisa saja memberikan narkoba kepada duta narkoba.

    “Sama anak kecil saja bandar tega,” kata Aat Suratin dalam bedah buku “War (coret) On Drugs” di Kampus Unpad, Senin, (28/12/2015).

    - Advertisement -

    Lulusan Unpad ini mengatakan, kampanye melawan narkoba saat ini seharusnya tidak lagi dilakukan dengan cara konvensional. Namun dengan cara yang kreatif yang lebih subtantif dan menghindari bahaya serta menarik manfaatnya.

    “Karena selama ini sosialiasi pencegahan narkoba di Indonesia tak cuma kalah kreatif dari Amerika tapi juga kalah biaya,” ungkap Aat.

    Menurut Aat, berkaca pada pengalamanya ke Portugal yang berhasil menurunkan drugs. Ia melihat di Portugal tidak ada pemaksaan untuk merehap pecandu narkoba. Metode yang digunakan adalah welas kasih.

    “Karena merubah zona nyaman pecandu itu ngga gampang,” ungkapnya.

    Namun di Indonesia kata Aat, karena tes urin saja bisa masuk rehab yang ngga ada beda dengan penjara. Pada akhirnya orang tersebut menggunakan sabu untuk membunuh waktu.

    “Lewat upaya seperti ini sebenarnya tidak ada yang berubah,” kata Aat.

    Aat mengusulkan, untuk pencegahan narkoba bisa dilakukan penguatan diri menghadapi bullying serta penguatan pendidikan. Tidak hanya melalui rehab.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here