More

    Pendakian Seven Summits Jadi Kado Spesial Buat Indonesia

    Dialah Fransiska Dimitri Inkiriwang (22)
    Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), ketua tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar.

    Perempuan yang satu ini pernah bercita-cita sebagai presiden perempuan Republik Indonesia. Namun cita-cita tersebut pupus saat ia masuk organisasi mahasiswa pecinta alam Mahitala Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung.

    Cita-cita itu kemudian berubah menjadi lebih sederhana yaitu memberikan kado terbaik buat Indonesia dengan cara berbeda. Caranya mengibarkan bendera merah putih di tujuh puncak tertinggi di dunia.

    Dialah Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), mahasiswi Hubungan Internasional Unpar yang juga ketua tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar.

    - Advertisement -

    Pada hari Senin, 11 Januari 2016, ia siap memimpin timnya untuk menapakkan kaki di Aconcaqua (6.962 mdpl) di Argentina. Gunung ini merupakan gunung keempat dari tiga gunung yang pernah didaki yaitu Gunung Carstenz Pyramid, Papua, Indonesia pada Agustus 2014 dan Gunung Elbrus, Rusia serta Gunung Kilimanjaro, Tanzania pada Mei 2015 lalu.

    Menurut mahasiswi yang akrab disapa Didi ini, sejak mendapat banyak referensi soal Indonesia melalui buku-buku yang direkomendasikan kakaknya saat SMA, Didi mengaku punya obsesi sendiri kepada Indonesia. Ketika itu ia ingin menjadi presiden perempuan Indonesia.

    “Tapi ketika masuk Mahitala dan bertemu dengan orang-orang yang pernah mendaki seven summits. Saya berpikir cita-cita itu terlalu muluk dan mencoba memelihara mimpi itu dengan cara yang berbeda,” katanya saat ditemui KabarKampus di kampus Unpar, Bandung.

    Kemudian, ketika ada screening untuk ekspedisi seven summits untuk perempuan di Mahitala Unpar, ia merasa memiliki kesempatan untuk memberikan kado terbaik untuk Indonesia. Hingga akhirnya ia terpilih menjadi salah satu dari tiga perempuan yang mengikuti ekspedisi Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar.

    “Ketika terpilih saya berpikir bisa ngga ya. Karena pendahulu kami di Mahitala yang sudah menaklukan seven summits merupakan orang-orang keren, tangguh, dan ngga main-main. Sementara kami baru memulainya dari nol,” ungkap Didi yang lahir di Manado 22 tahun silam.

    Namun kemudian, anak ketiga dari tiga bersaudara ini mengaku, pelan-pelan ia mempersiapakan perjalanan. Hingga akhirnya mimpi menggibarkan bendera merah putih di tujuh puncak tertinggi di dunia semakin nyata.

    “Tau-tau kami kini sudah mau mendaki gunung keempat. Tadinya cuma satu gunung, kemudian dua gunung, dan tiga gunung,” katanya.

    Menurut Didi, apa yang telah diraih saat ini bukanlah hal yang mudah. Mereka harus kehilangan waktu bermain. Karena harus terus latihan, rapat dan segala macam.

    “Namun saya kira pengorbanan ini ngga sia-sia. Saya mengorbankan hal untuk sesuatu yang besar. Kerasa besarnya saat orang mulai memberi semangat buat saya. Mereka meminta saya bersemangat buat Indonesia,” tutur Didi yang juga hobi bermain futsal.

    Didi berkenalan dengan dunia pendakian sejak duduk di bangku SMP. Sang Ayah-lah yang membuka cakrawala tentang alam dan serunya dunia petualangan. Pengalaman pendakian Sang Ayah di Gunung Mont Blanc, Prancis Perancis tahun 1990a-an bersama Wanadri memberikan kesan tersendiri bagi Didi. Sementara dua orang kakaknya juga merupakan anggota Mahitala Unpar.

    Meski lahir dan tumbuh besar dalam keluarga pendaki, Didi baru mendapat kesempatan mendaki gunung setelah masuk organisasi Mahitala Unpar. Dari sinilah Didi kemudian makin cinta dengan dunia pendakian.

    Sekarang Didi dan dua orang rekannya yaitu Mathilda Dwi Lestari (22), dan Dian Indah Carolina (20) telah siap untuk menaklukan gunung Aconcagua. Rencananya mereka akan berangkat dari Indonesia ke Argentina pada tanggal 11 Januari 2016 dan diperkirakan kembali ke Indonesia pada 5 Febuari 2016.

    Dengan keberangkatan menuju Gunung Aconcagua ini semakin mendekatkan mereka untuk mencapai tujuh gunung tertinggi di tujuh benua. Apabila pendakian ini behasil akan tersisa tiga gunung lagi dari rangkaian seven summits yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan gunung-gunung sebelumnya.

    Mari kita doakan Didi dan tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar berhasil menjadi perempuan pertama Indonesia yang menggapai 7 puncak dunia.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here