ABC AUSTRALIA NETWORK
Dan Oakes dan Sam Clark
Polisi anti-teror Australia mencari dua rumah yang terkait dengan Mohamed Unais Mohammed Ameen, seorang pria Australia yang muncul dalam video propaganda ISIS di Suriah.
Surat penangkapan telah dieksekusi pada (28/01/2016) pagi di dua alamat, yakni di pinggiran utara kota Melbourne, Meadow Heights dan Craigieburn, dengan polisi mencari informasi tentang Ameen yang berusia sekitar 41 tahun.
Rumah-rumah itu diyakini milik dari dua mantan istri Ameen.
Diyakini bahwa Ameen yang kelahiran Sri Lanka pernah dikaitkan dengan toko buku Al Furqan di wilayah Springvale -yang telah dikaitkan dengan sejumlah warga Australia yang pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS, dan dengan orang lain yang diduga merencanakan serangan teror di negara bagian Victoria.
Ameen muncul dalam sebuah video propaganda yang konon dilakukan di sebuah rumah sakit di kota Raqqa, kota di Suriah yang menjadi benteng kelompok ISIS.
Ketika video itu muncul tahun lalu, perhatian difokuskan pada dokter asal Australia, Tareq Kamleh, yang mendesak simpatisan ISIS di Australia dengan keterampilan medis untuk datang ke Suriah dan bekerja untuk kelompok teroris itu.
Selain itu, Ameen juga memainkan peran penting dalam video itu. Di situ, ia mengaku bekerja di departemen fisioterapi dari rumah sakit ISIS.
Ia mengatakan, ia mengobati hingga 500 pasien seminggu, dan seperti Kamleh, ia meminta warga Australia dan simpatisan ISIS dari luar negeri lainnya untuk datang ke Suriah dan menawarkan jasa mereka.
“Kami memiliki staf dari banyak negara, dokter fisioterapi dari Rusia, dokter fisioterapi dari Sham, dokter fisioterapi dari Australia, dari Sri Lanka, Tunisia, dan beberapa negara lainnya,” tutur Ameen di video.
“Kami memiliki dokter fisioterapi perempuan secara terpisah untuk fisioterapi perempuan, dan untuk anak-anak. Saya ingin mengambil kesempatan ini, memanggil saudara-saudara yang memiliki latar belakang medis, pengetahuan medis, yang memenuhi syarat atau hampir memenuhi syarat,” sambungnya.
“Kami perlu saudara-saudara untuk datang dan membantu kami dari seluruh dunia.”
Ameen terkait dengan teroris yang terlibat aksi Hari Anzac
Bagimanapun juga, di samping menciptakan kesan bahwa ia bekerja sebagai fisioterapis, Ameen tak memiliki pelatihan medis, dan sedang belajar untuk mendapatkan ijazah pembinaan olahraga di Melbourne sebelum melakukan perjalanan ke Suriah pada Mei 2014.
Rincian tentang kehidupan Ameen di Australia begitu samar, namun ia diyakini telah tiba di Australia pada tahun 2001 dengan visa pelajar, dan menjadi warga negara Australia setelah menikahi seorang perempuan Australia.
Ia sempat menjalani perawatan setelah diduga menderita cedera punggung.
Dipahami pula bahwa Ameen dikaitkan dengan Al Furqan, yang selama bertahun-tahun telah dikaitkan dengan propagandis ISIS asal Australia, Neil Prakash, Numan Haider, remaja yang ditembak mati setelah menyerang dua polisi di Endeavour Hills pada tahun 2014, dan laki-laki yang diduga terlibat dengan serangan teror yang direncanakan di Melbourne pada Hari Anzac Day tahun lalu.
Tahun lalu, nama Ameen juga muncul di sejumlah artikel berbahasa Turki yang berisi daftar simpatisan ISIS dari luar negeri yang diduga ditahan oleh pihak berwenang Turki, dan kemudian diizinkan untuk menyeberangi perbatasan ke Suriah.
Dalam artikel itu, nomor paspor Australia Ameen dan tanggal lahirnya tercantum, dan tempat kelahirannya ditulis sebagai sebagai kota Borella di Sri Lanka.
Artikel itu mengatakan, para angota ISIS dari luar negeri pertama ditahan oleh pihak berwenang Turki antara bulan April-September 2014, yang cocok dengan tanggal keberangkatan Ameen dari Australia.
Ada dalam laporan itu pula, beberapa anggota ISIS dari luar negeri yang sebelumnya dilaporkan bertempur di Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Meski membingungkan, nama lain yang tercantum dalam daftar adalah warga Barat yang dilaporkan disandera oleh kelompok ISIS.
Ketika dimintai komentar, Polisi Federal Australia menegaskan pihaknya “melakukan kegiatan operasional” di Meadow Heights dan Craigieburn dan mengatakan, tak ada bahaya langsung bagi masyarakat.
Polisi mengatakan, pihaknya tidak akan berkomentar lebih lanjut karena penyelidikan sedang berlangsung. []