JAKARTA, KabarKampus-Nasib ribuan guru honorer di Indonesia masih terkatung-katung. Namun ada secercah harapan mereka akan diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal mau ditugaskan di daerah pelosok.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menjawab kegelisahan guru honorer yang telah mengabdi belasan tahun. “Kalau mereka mau jadi guru di daerah yang kekurangan guru, maka sudah langsung diangkat jadi PNS,” kata Anies Baswedan melalui keterangan resminya di Jakarta (11/02/2016).
Menurut Anies Baswedan, kebijakan pemerintah Indonesia saat ini adalah menempatkan guru-guru di kawasan terdepan Indonesia yang masih kekurangan tenaga pengajar. Pemerintah tidak keberatan ungkap Anies Baswedan.
(Baca Juga: Lima Guru Honorer Meninggal, Presiden Jokowi Harus Lebih Manusiawi)
Kebijakan tersebut dilakukan karena melihat distribusi guru yang tidak merata dan bukan kekurangan guru. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merekrut 3.500 tenaga pengajar untuk ikut program Guru Garis Depan (GGD) pada tahun 2016.
Pada tahun 2015 lalu, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memberangkatkan 798 orang untuk ikut program Guru Garis Depan. Mereka langsung diangkat sebagai PNS di daerah pelosok.
Bagaimana Bapak dan Ibu guru honorer, apakah mau ditempatkan di daerah pelosok? []