More

    Yuk Bantu Pendidikan Anak “Kampung Kusta” Makassar

    Muh Saleh

    Kegiatan belajar di Rumah Baca AIM.
    Kegiatan belajar di Rumah Baca AIM.

    MAKASSAR, KabarKampus – Aksi Indonesia Muda (AIM) saat ini tengah membangun atau merenovasi Rumah Baca AIM, yaitu tempat pendidikan informal untuk anak-anak kampung kusta di Jangaya, Makassar. Pengembangan pendidikan ini merupakan bagian dari gerakan sosial yang dilakukan AIM untuk memberdayakan para pengemis yang berlokasi di kampung binaan Danko, Jangaya.

    Namun pembangunan renovasi Rumah Baca AIM ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu AIM melalu program Ayo Berdonasi mengajak masyarakat untuk menyejahterakan anak-anak warga Dangko.

    - Advertisement -

    Sulaeman, Sekretaris Jenderal AIM mengatakan, untuk membantu pembangunan Rumah Baca Aksi Indonesia Muda, mereka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan bagi siapa saja yang ingin membantu renovasi Rumah Baca Aksi Indonesia Muda. Bantuan dapat berupa papan tulis, meja belajar lipat, kipas angin, tarpal, alat tulis, rak buku, buku-buku pelajaran sekolah dasar dan lain sebagainya.

    Selain itu AIM juga juga membuka donasi untuk renovasi Rumah Baca Aksi Indonesia Muda Sumbangan bisa dikirimkan melalui rek. BRI  a/n : Aksi Indonesia Muda   (3051-01-007933-50-1). Atay bisa menghubungi Contak Person :  Akbar M (0852 5604 4641) Anjar ( 0823 4438 3800)

    Sulaiman menambahkan, kegiatan belajar mengajar di kampung Dangko, sebelumnya telah berjalan. Para anak-anak yang terdiri dari anak tidak sekolah, putus sekolah, dan juga anak-anak yang masih sekolah ini diajarkan berbagai hal, diantaranya adalah belajar membuat origami.

    “Terkadang ketika kami mengajar anak-anak warga Dangko mereka juga sedang asyik membuat origami. Ada yang berbentuk topi, dompet, pesawat, dan perahu. Di antara mereka ada yang tidak tahu membuat origami, tapi mereka saling mengajari. Ada yang berbeda ? Mereka memang tidak menunjukkan perbedaan. Tapi kalau kalian belum tahu, anak-anak ini ada yang sekolah, tidak sekolah, bahkan sampai ada yang putus sekolah,” kata Sulaiman.

    Sulaiman menambahkan, meski mereka dari latar belakang berbeda, namun itu tidak menjadi rintangan mereka untuk belajar bersama. Mereka juga selalu menuliskan cita-cita mereka antara lain mereka ingin menyembuhkan orang sakit, memberantas kejahatan, mengajar, membawa orang tua mereka keliling dunia, dan hal lainnya merupakan impian mereka.

    “Ayo bantu impian mereka menjadi kenyataan,” ujar Sulaiman.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here