More

    Kampus di Australia Selatan Dituding Biarkan Plagiarisme dan Kecurangan Mahasiswa

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    Hukuman atas tindak kecurangan begitu beragam di Universitas Adelaide. (Credit: ABC)
    Hukuman atas tindak kecurangan begitu beragam di Universitas Adelaide. (Credit: ABC)

    Sejumlah universitas di Australia telah membantah klaim yang disebut anggota Parlemen asal Australia Selatan, John Darley, bahwa tingkat kecurangan siswa dalam ujian dan plagiarisme tugas yang mengkhawatirkan hanya mendapat konsekuensi minimal.

    John mengatakan, ia prihatin tentang bagaimana universitas berurusan dengan plagiarisme setelah memperoleh dokumen dari universitas melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi.

    - Advertisement -

    “Temuan dasarnya adalah bahwa seseorang bisa dinyatakan bersalah atas plagiarisme dan ada peringatan yang diberikan tapi lebih buruk dari itu, orang tersebut bisa ditangkap tiga kali dan tak ada yang benar-benar terjadi,” jelasnya.

    Ia mengatakan, pelanggar berulang harus dihapus dari perkuliahan dan menerbitkan nama-nama mereka secara online harus dipertimbangkan.

    “Setelah Anda telah tertangkap lebih dari tiga kali, sesuatu yang lebih drastis harus terjadi,” sebut John.

    Data dari Universitas Adelaide menunjukkan, ada 181 mahasiswa tertangkap melakukan plagiarisme tahun lalu dan 25 mahasiswa tertangkap curang dalam ujian, dengan dua siswa tertangkap dua atau tiga kali. Data tahun lalu tersebut merupakan peningkatan dari data empat tahun terakhir, tetapi lebih rendah dari data 230 mahasiswa yang tertangkap pada tahun 2010.

    Universitas menganggap serius tindak kecurangan

    Seorang juru bicara Universitas Adelaide mengatakan, jumlah siswa yang tertangkap setiap tahun mewakili kurang dari % dari total populasi mahasiswa.

    “Peningkatan kecil dalam jumlah insiden yang terkonfirmasi kira-kira sepadan dengan tingkat kenaikan jumlah siswa yang terdaftar di universitas,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, universitas menindak plagiarisme dan kecurangan sangat serius.

    “Siswa kami sudah jelas tahu bahwa tindak kecurangan harus ditangani dengan tegas, dan semua siswa diberikan informasi tentang kebijakan kami atas kecurangan,” sebut jubir itu.

    “Hukuman kami mulai dari pemberian nilai 0 pada mata kuliah hingga, dalam kasus-kasus yang berulang, penangguhan dari universitas,” tambahnya.

    Makin banyak tindak kecurangan ditemukan di jurusan keperawatan, pendidikan, hukum dan bisnis

    Universitas Flinders juga telah melihat peningkatan pada jumlah insiden kecurangan dan plagiarisme, di saat yang sama, juga mengalami kenaikan pendaftaran mahasiswa.

    “Siswa yang melanggar konvensi akademik meresikokan gelar mereka dan menghadapi hukuman yang sangat serius mulai dari teguran resmi hingga pengusiran,” kata juru bicara universitas tersebut.

    “Dalam beberapa kasus, siswa mungkin tak diizinkan untuk mendaftar kembali dalam jangka waktu tertentu,” sambungnya.

    Tahun lalu, sebanyak 106 mahaiswa (82 laki-laki dan 106 perempuan) tertangkap melanggar aturan dibandingkan dengan 88 mahasiswa pada tahun 2010, selama rentang waktu itu jumlah pendaftaran di universitas ini telah tumbuh sebanyak lebih dari 7.000 mahasiswa.

    Namun, data tahun 2015 berjumlah dua kali lipat lebih dari yang tercatat pada tahun 2014, di mana selama waktu itu pendaftaran mahasiswa hanya tumbuh 5,6%.

    Selama lima tahun terakhir, kecurangan paling umum terjadi di kalangan mahasiswa Flinders yang belajar jurusan keperawatan, pendidikan, hukum dan bisnis.

    Seorang juru bicara Universitas Australia Selatan mengatakan, angka pasti dari mahasiswa yang tertangkap curang tak tersedia namun insiden ini terjadi antara 50 hingga 100 kasus setiap tahunnya dalam satu dekade terakhir.

    “Dari tahun ke tahun, kami menemukan bahwa sekitar empat dari lima insiden melibatkan pelanggaran ringan seperti kegagalan mencantumkan referensi sumber informasi yang memadai, dalam proposal tertulis,” utaranya.

    “Dalam kebanyakan kasus, mahasiswa tak kembali melanggar-setelah dibuat sadar akan harapan kita dalam hal referensi karya orang lain,” imbuhnya. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here