More

    Perubahan Iklim Pengaruhi Pola Hubungan Seksual Manusia

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Harriet Tatham
    Suhu udara yang tinggi ternyata mendorong warga Australia lebih sering melakukan hubungan seksual. Hal ini mengakibatkan terjadinya lonjakan kelahiran bayi yang signifikan di bulan Maret setiap tahunnya.

    Bulan lalu, wilayah Sunshine Coast mencatatkan rekor baru dengan 258 bayi lahir di Rumah Sakit Nambour.

    Direktur Pelayanan Perempuan dan Keluarga, Keppel Schafer mengatakan jumlah ini merupakan pola kelahiran bayi tahunan di kawasan Sunshine Coast. Dan menurutnya kondisi cuaca pada musim dingin menjadi alasan dibalik booming kelahiran bayi tersebut.

    - Advertisement -

    “Kami memperkirakan pembuahan dari bayi-bayi ini terjadi di awal musim dingin sekitar Juni Juli pada tahun sebelum mereka dilahirkan,” katanya.

    “Periode waktu itu sepertinya yang selalu membuat kami sibuk pada 9 bulan sebelumnya,”

    “Saya rasa di waktu-waktu itu banyak pasangan menghabiskan waktu dibawah selimut dan kemudian 9 bulan setelahnya anak-anak itu lahir.”

    Schafer mengatakan kelahiran bayi juga melonjak pada Bulan September dan dia meyakini hal itu disebebkan karena musim liburan yang berlangsung 9 bulan sebelumnya di awal bulan Desember.

    Data dari Pusat Biro Statistik Australia menunjukan ini merupakan fenomena yang terjadi di seluruh negara bagian. Antara tahun 2004 dan 2014, jumlah rata-rata bayi yang lahir antara bulan Maret di Queensland 5.243 bayi, hampir 200 lebih dari bulan kedua paling populer untuk melahirkan yakni bulan Mei.

    Meski tampak sulit mengasingkan dan mengukur dampak dari suhu pada pola seksual kita, akademisi dari Amerika mengatakan hubungan ini semakin meningkat signifikan.

    Alan Barreca, merupakan associate professor di Universitas Tulane, New Orleans, 1 dari 3 ekonom yang memelajari selama 8 dekade hubungan antara cuaca dan data kelahiran antara tahun 1931 dan 2010 dan mendapati adanya keterkaitan yang sangat kuat antara cuaca can tingkat kelahiran bayi.

    “Di seluruh dunia ini menjadi pola musiman dari kelahiran bayi yang kuat,” katanya.

    “Di Amerika Serikat dan Eropa juga tejadi lonjakan kelahiran yang cukup besar pada musim panas, dan jika dihitung mundur berarti konsepsi yang paling mungkin terjadi di musim dingin, “kata Profesor Barreca.

    “Ketika Anda pergi ke Australia, beberapa tingkat kelahiran tertinggi terjadi pada bulan Maret.

    “Ada juga tingkat kelahiran yang tinggi pada bulan September di Australia, jadi sepertinya dugaan kalau liburan mempengaruhi keputusan untuk terkait fertilitas seseorang tampaknya memiliki peranan,”

    “Tapi efek Bulan Maretlah – dengan fakta kalau pada bulan-bulan itu terdapat lonjakan kelahiran bayi yang cukup signifikan di Australia yang menunjukkan peran cuaca dan temperature udara memiliki peran dibalik fenomena ini.”

    Profesor Barreca mengatakan penelitian mereka menemukan bahwa pada hari-hari bersuhu panas, yang oleh akademisi ini ditentukan bersuhu diatas 27 derajat Celcius selama 24 jam, sebenarnya yang menyebabkan penurunan tingkat kelahiran sekitar delapan sampai 10 bulan kemudian.

    “Udara panas tampaknya memiliki dampak yang paling besar ada kelahiran tapi dengan arah dampak yang berlawanan,” katanya.

    Penelitian ini mendapati pada hari-hari bersuhu panas tingkat kelahiran bayi ada 9 bulan berikutnya menurun 0.4 persen, dimana Professor Barreca mengatakan hal ini tampaknya akan berpengaruh sangat signifikan.

    “Di Australia ada sekitar 25.000 kelahiran per bulan di seluruh negara bagian,” katanya.

    “Perkiraan kami menunjukan pengalaman pada bulan-bulan bersuhu tinggi/panas, 9 bulan kemudian kita melihat terjadi enurunan kelahiran sebanyak 100 kelahiran setiap harinya,”

    Pengaruh suhu terhadap pola hubungan seksual ini tampaknya disebabkan dua hal, pertama manusia tidak ingin berdekatan secara fisik pada musim panas dan juga mungkin karena rasa tidak nyaman.

    Dia memperkirakan pola ini akan semakin menguat sejalan dengan meningkatnya dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

    “Menurut pemodelan siklus global aka nada 90 hari panas setiap tahunnya pada akhir abad ke-21 – jumlah itu 60 hari lebih banyak dari yang kita alami sekarang ini,” katanya.

    “Kami memperkirakan, jumlah kelahiran bayi di AS akan berkurang sekitar 107.000 kelahiran per tahun pada akhir abad ke-21.

    Dia mengatakan dengan demikian iklim akan memberi pengaruh pada variasi kelahiran dan tentu saja perubahan ketika kita akan menghadiri pesta ulang tahun. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here