More

    Veteran Muda Australia Merasa Terasing dari Tradisi Hari Anzac

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Michael Brissenden

    Mantan perwira Angkatan Darat Australia, John Bale, mengatakan, para veteran dari Afghanistan, Irak, Timor Timur dan konflik lainnya yang lebih muda sedang berjuang untuk menemukan tempat mereka dalam tradisi Anzac dan berintegrasi ke masyarakat.

    Australia habiskan hampir 500 juta dolar (atau setara Rp 5 triliun) untuk acara peringatan dalam beberapa tahun terakhir. (Credit: ABC)
    Australia habiskan hampir 500 juta dolar (atau setara Rp 5 triliun) untuk acara peringatan dalam beberapa tahun terakhir. (Credit: ABC)

    John adalah salah satu pendiri dari badan amal ‘Soldier On’, yang didirikan pada tahun 2012 untuk membantu tentara Australia pulih dari luka fisik dan psikologis akibat perang.

    - Advertisement -

    Ia mengatakan, ada apatisme yang tumbuh di sekitar peringatan 100 tahun Perang Dunia I.

    John mengatakan, warga Australia harus menggunakan peringatan Anzac ke-100 ini untuk menciptakan momentum bagi para veteran muda negeri kanguru.

    Ia mengatakan, ada sentimen di antara mereka yang pernah bertugas di Angkatan Pertahanan, baru-baru ini, bahwa mereka telah ditinggalkan karena fokus yang lebih besar akan identitas nasional selama Hari Anzac.

    “Saya pikir generasi ini harus dikaitkan dengan orang-orang yang … berjuang dalam tradisi yang sama dari tradisi Anzac. Saya pikir jika kami tak melakukannya dengan sangat cepat, kesempatan akan hilang,” jelas John.

    “Jika kami tak melihat hubungan itu sekarang, tak akan ada hasil yang positif untuk peringatan seratus tahun Anzac,” sambungnya.

    John mengatakan, cara terbaik untuk mencapai perubahan adalah melihat hasil yang ada pada veteran terbaru.

    “Bagi kami, ini tentang pekerjaan, mendapatkan pekerjaan untuk veteran, pastikan ada pendidikan yang lebih baik di masyarakat,” sebutnya.

    Ia berpendapat, “Saya tak berpikir masyarakat benar-benar memahami apa yang terjadi di Afghanistan, bahkan Irak, Timor Timur dan sebagainya.”

    “Bahkan juga cara masyarakat terlibat setelah konflik itu -dan itu mengarah kembali ke Perang Dunia Pertama dan melihat cara masyarakat terlibat pasca Perang Dunia Pertama,” tambahnya.

    John mengatakan, hal penting untuk melihat kesalahan yang dibuat masyarakat waktu itu, untuk “memastikan bahwa kami tak membuat kesalahan yang sama kali ini”.

    Hari veteran dan keluarganya

    John mengatakan, perlu ada pergeseran dari fokus menyeluruh pada identitas nasional, dan kembali ke fokus pada veteran.

    “Tapi itu harus melibatkan kondisi dimana masyarakat masih merasa bagian dari ini. Saya mengerti bahwa Anda ingin memperingati generasi yang telah pergi sebelum Anda, Anda mungkin benar-benar keturunan langsung … [dan] kami perlu memastikan bahwa itu terpelihara,” jelasnya.

    Ia menyambung, “Tapi dukungan itu harus dilanjutkan untuk para veteran, ini pada akhirnya adalah hari veteran dan keluarga mereka.”

    John mengatakan, “Saya pikir, memberi mereka kesempatan untuk berbicara tentang apa yang telah mereka lalui adalah cara yang mudah dan juga cara untuk memastikan bahwa mereka benar-benar menikmati Hari Anzac.”

    “Ini sederhana tapi saya pikir itu akan bertahan selama dua tahun ke depan sejak peringatan 100 tahun Anzac,” imbuhnya.

    Peringatan Anzac habiskan banyak dana

    Australia telah menghabiskan hampir 500 juta dolar (atau setara Rp 5 triliun) untuk peringatan Anzac dalam beberapa tahun terakhir – lebih dari bangsa lain.

    John mengatakan, ia yakin bahwa sebagian uang itu seharusnya dihabiskan untuk mengatasi masalah veteran.

    “Maksud saya, sudah ada begitu banyak peringatan di negeri ini. Kami memiliki Museum Perang Australia, kami memiliki sejumlah tugu. Jika Anda pergi ke hampir semua kota kecil di Australia, ada fasilitas peringatan perang yang bisa Anda kunjungi dan melihat pahlawan yang berjuang di kota itu,” tuturnya.

    Ia menjelaskan, “Saya pikir, uang itu seharusnya dihabiskan untuk mendukung generasi veteran ini. Seperti yang saya katakan, kami memiliki begitu banyak veteran yang telah kembali dari perang-perang lainnya yang tak didukung dengan cukup baik.”

    “Kami harus belajar dari pelajaran-pelajaran itu dan memastikan bahwa sejumlah besar uang bisa masuk untuk mendukung mereka,” imbuhnya.

    John mengemukakan, “Ini bukan tentang memberikan uang itu sebagai tunjangan kesejahteraan, ini tentang menyediakan mekanisme dukungan sehingga mereka tak terisolasi secara sosial, sehingga mereka berintegrasi kembali ke masyarakat dengan baik, sehingga mereka memiliki pekerjaan untuk membantu mereka melalui transisi dan bahwa keluarga mereka juga mendapatkan dukungan.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here