More

    Virus ‘Parechovirus’ Bisa Sebabkan Kerusakan Otak Pada Bayi

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Sophie Scott

    Sebuah penelitian di Australia menyebutkan bahwa virus baru, ‘parechovirus’ yang sudah menjangkiti 80 bayi di Australia bisa menyebabkan kerusakan otak dan kelambatan pertumbuhan.

    Saat ini belum ada penanganan khusus yang bisa diberikan dan tidak ada vaksin yang tersedia. ABC: Kala Lampard
    Saat ini belum ada penanganan khusus yang bisa diberikan dan tidak ada vaksin yang tersedia. ABC: Kala Lampard

    Penelitian yang disampaikan dalam Pertemujan Sains Tahunan Kelompok Ahli Penyakit Menular Australasian (ASID) menyebutkan bahwa lebih dari separuh bayi yang terkena parechovirus di tahun 2013 dan 2014 mengalami kelambatan pertumbuhan 12 bulan kemudian.

    - Advertisement -

    Presiden ASID Professor Cheryl Jones mengatakan parechovirus adalah virus baru, dimana banyak dokter belum banyak yang mengetahuinya. “Penelitian ini akan membantu kita untuk memahami konsekuensi jangka panjang dari infeksi tersebut dan hasilnya mengkhawatirkan.” katanya.

    Parechovirus disebarkan dari orang per orang lewat kontak langsung dengan ludah, atau bersin, dan kotoran yang dikeluarkan mereka yang terinfeksi.

    Saat ini belum ada penanganan khusus yang bisa diberikan dan tidak ada vaksin yang tersedia.

    Peneliti dari University of Sydney dan Rumah Sakit Anak-anak Westmead di Sydney sudah melakukan penelitian terhadap 80 bayi yang dirawat di rumah sakti karena terkena Parechovirus Tipe 3 di tahun 2013 dan 2014.

    Kebanyakan bayi itu harus dirawat di unit gawat darurat dengan gejala mereka antara lain gerakan tubuh tidak terkontrol, dan ayan. Setahun kemudian, para dokter menemukan bahwa separuh dari anak-anak ini mengalami kelambatan pertumbuhan termasuk kemampuan berbicara dan ‘menyelesaikan masalah’.

    Hampir 20 persen diantara mereka mengalami masalah otak yang serius.

    Para dokter di Australia mengatakan bahwa penelitian tersebut menunjukkan seriusnya dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh virus baru ini.

    “Penelitian menunjukkkan bahwa virus ini bukan virus biasa yang bisa dilawan oleh bayi-bayi yang terkena dan perkembangan mereka harus diikuti kemudian.” kata Professor Jones.

    Menurut Departemen Kesehatan (negara bagian) New South Wales, virus ini tidak menunjukkan gejala sama sekali, namun ketika seseorang terinfeksi yang muncul adalah diare ringan atau infeksi saluran pernapasan.

    Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di Australia di akhir tahun 2013, dengan wabah terbesar terjadi di Sydney. Kalangan medis menyebutkan siapa saja bisa terkena parechovirus, namun bayi kemungkinan mengalami dampak lebih serius.

    Professor Jones mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya dokter tetap waspada mengenai munculnya penyakit menular yang baru.

    “Juga menunjukkan perlunya kita mengembangkan cara untuk menangkalnya, dan meski ini tidak akan menjadi epidemi global, besar kemungkinan hal ini masih akan terjadi lagi di Australia.” katanya. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here