More

    Bagaimana Rasanya Memiliki Dua Latar Belakang Kebudayaan Berbeda di Australia?

    AUSTRALIA PLUS INDONESIA
    Carol Raabus

    Lucie Cutting mengaku sering sekali ditanya darimana Ia berasal, akhirnya bersama dengan temannya Nkechi Anele, mereka meluncurkan situs yang bertujuan berbagi cerita mengenai suka duka memiliki dua latar belakang ras dan kebudayaan berbeda di Australia.

    Lucie Cutting dan Nkechi Anele menciptakan website berbagi cerita dikalangan warga Australia yang memiliki latar belakang ras dan kebudayaan ganda. (Supplied: Breeana Dunbar Photography)
    Lucie Cutting dan Nkechi Anele menciptakan website berbagi cerita dikalangan warga Australia yang memiliki latar belakang ras dan kebudayaan ganda. (Supplied: Breeana Dunbar Photography)

    Lucie Cutting berdarah Australia Nigeria, karena memiliki ibu yang berasal dari Nigeria dan ayah dari ras kaukasia.

    - Advertisement -

    “Orang sering mengira Saya berasal dari Mauritius, Islander, pernah juga saya dikira orang Malaysia – Saya sangat terkejut dengan kenyataan itu,” tuturnya.

    Dia tumbuh besar di sebuah kota kecil bernama Yea, di Timur Laut Melbourne.

    “Ibu saya merupakan satu-satunya orang Afrika yang Saya kenal di kota itu dan kami merupakan satu-satunya anak African-Australian di kota itu juga, yang ternyata menjadi hal yang positif karena semua orang jadi kenal dengan keluarga kami,” katanya.

    Pindah ke kota merupakan pengalaman yang berbeda
    Lucie mengaku dia tidak terlalu bermasalah dengan isu rasial hingga dia pindah ke Melbourne.

    “Masalah ini baru Saya hadapi setelah pindah ke kota dimana Saya mulai sering kali ditanya ‘dari mana Kamu berasal’ dan juga isu-isu rasial,” katanya.

    Lucie mengatakan dia bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang da mulai menyadari kalau mereka berbagi pengalaman pernah menghadapi situasi dimana mereka tidak merasa cocok atau nyaman dengan kebudayaan orang lain.

    “Senang sekali bisa memiliki moment dengan seseorang yang memahami kita,” katanya.

    Setiap kisah berbeda
    Sejak pindah ke Hobart, Lucie mulai bekerja di sebuah proyek di internet bernama The Pin.

    “The Pin diciptakan oleh Saya sendiri dan teman saya Nkechi Anele,” katanya.

    “Kami berdua adalah perempuan yang memiliki darah Nigeria Australia yang tumbuh besar di Australia.

    “Kami menyadari kalau tidak ada sumber tautan mengenai warga Australia yang memiliki dua latar belakang ras atau kebudayaan dari Australia.”

    Situs The Pin, rencananya akan diluncurkan akhir Mei ini dan akan menampilkan wawancara dengan berbagai individu di Australia yang memiliki latar belakang dua kebudayaan dan rasial.

    Sebagai bagian dari proyek ini, Lucie telah mewawancarai saudaranya yang mengungkapkan berbagai pengalaman hidupnya selama tumbuh besar di Australia.

    “Dia jauh lebih gelap kulitnya daripada Saya, dia juga lebih itnggi dan sangat elegan juga tidak seperti saya sama sekali,” kata Lucie.

    “Kami akhirnya memiliki percakapan yang sangat mendalam mengenai pengalaman kami yang berbeda,”

    “Kakak perempuan saya lebih banyak menghadapi masalah rasial ketimbang pengalaman Saya,” katanya.

    “Sebagian besar dalam hidup saya, Saya cenderung tidak dikenal dan tidak memiliki banyak pengalaman juga,”

    Apa peran media?
    Lucie mengatakan saudara perempuannya juga mengalami masa-masa sulit ketika berusaha untuk memenuhi standar kecantikan yang digambarkan di media-media mainstream.

    “Media menjadi percakapan besar di situs kami. Cara media mempengaruhi orang-orang,’ katanya.

    “Kami berbicara dengan Remi, seorang penyanyi rap muda Australia.

    “Pertama kali saya melihat Faustina Agolley di TV dia nyaris tidak mempercayainya karena itu merupakan pertama kalinya dia melihat seseorang yang terlihat sama dengan dirinya di televisi,”

    Lucie mengatakan sejauh ini orang-orang sudah sangat berbaik hati dengan bersedia berbagi kisah mereka dengannya melalui situnya The Pin.

    “Saya kira karena ini merupakan sesuatu yang orang dengan latar belakang kebudayaan dan ras ganda sering merasa kesulitan dan situs ini memberikan peluang untuk menceritakan kisah mereka sangat dihargai,” tambahnya.

    “Saya mendapati generasi yang lebih muda, seperti saya, mereka bisa jadi merasa kesulitan atau sebaliknya merasa bangga,”

    “Mereka bisa jadi merasa benar-benar bisa dikenali oleh kedua sisi dari identitas mereka atau merasa melekat dengan salah satu dari dua sisi identitas mereka,”

    Campuran kebudayaan membuat Australia hebat
    Lucie mengatakan campuran kebudayaan di Australia merupakan hal yang menyebabkan tinggal di Australia sangat menyenangkan.

    “Australia merupakan negara yang selalu meriah karena memiliki begitu banyak kebudayaan dan begitu banyak pengaruh,’ tambahnya.

    “Saya benar-benar melihat kami warga Australia terus menampilkan jejak multikultural Kami dan merangkulnya melalui banyak hal yang Kami miliki disini karena itulah yang membentuk Australia,”

    “Kebudayaan yang beragam itulah yang membesarkan nama Australia sebagai negara,”

    Situs The Pin akan diluncurkan pada akhir bulan ini. Anda bisa mengikuti cerita-cerita mereka di laman The Pin Facebook page. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here