More

    Fosil di Bukit Ediacara Sumber Pemulihan Kawasan di Australia Selatan

    AUSTRALIA PLUS INDONESIA
    Nance Haxton

    Fosil-fosil yang terdapat di Flinders Ranges, Australia Selatan bisa menjadi kunci utama upaya pemulihan berbasis pariwisata bagi kawasan ini di masa transisi dari ketergantungan pada industri batubara, kata para ilmuwan.

    Situs fosil di Nilpena Station. FOTO : Fiona Sewell/ABC News
    Situs fosil di Nilpena Station. FOTO : Fiona Sewell/ABC News

    Fosil, dari bukit Ediacara Selatan Leigh Creek, mewakili bukti-bukti paling awal dari kehidupan kompleks di bumi dan berusia lebih dari 540 juta tahun.

    - Advertisement -

    Professor Mary Droser, pakar palaentolog dari Universitas California, memulai kunjungan tahunannya ke bukit Ediacara ini dari sebuah stasiun ternak Nilpena 16 tahun lalu.

    Kawasan ini tetap menjadi salah satu lapangan fosil Ediacara paling beragam dan utuh di dunia.

    “Ketika Darwin menulis buku Origin of the Species, Dia menulis kalau kebingungan terbesarnya berkaitan dengan teori evolusi adalah kalau tidak ada fosil yang lebih tua dari fosil kerangka yang ada,” katanya.

    “Jadi ketika Reg Sprigg, yang memahami geologi dari kawasan ini dengan sangat baik, berada di Ediacara dan menemukan fosil-fosil ini lebih tua dari fosil yang diketahuinya dari masa kambrium/pre-kambrium, dia tahu betul apa yang ditemukannya.

    “Dan dia benar-benar pada saat ini seperti berhasil menyelesaikan dilema Darwin,”

    Dia mengatakan dirinya berharap fosil-fosil kuno ini dapat membantu kawasan ini untuk pulih. Sekarang situs tambang batubara terdekat di Leigh Creek telah ditutup dan stasiun pembangkit listrik tenaga batu bara di Port Augusta juga sudah ditutup.

    “Batuan ini sudah ada sejak lama, Mereka adalah batu pasir, tidak mudah rapuh, berbentuk hamparan yang tidak pernah diinjak-injak meski Kita bisa berjalan disekitarnya,” katanya.

    “Jadi saya pikir ada cara untuk mendatangkan orang-orang dari luar sana maupun anak-anak.

    “Dan Saya senang sekali pemerintah bergerak maju untuk membuat harapan ini menjadi kenyataan, karena ini merupakan hal luar biasa yang perlu dibagi.

    Anak-anak Professor Droser juga sudah pernah mengunjungi kawasan bukit ini dengan ibu mereka sejak kecil, dan menghabiskan liburan musim panas di kawasan penuh fosil kuno ini.

    Anak laki-laki, Professor Droser, Ian Hughes akan menghadirkan sesi khusus mengenai fosil-fosil ini dalam konferensi palaeontolog internasional di Adelaide mendatang.

    Anak perempuannya Emily Hughes menjadi bloger National Geographic paling muda sambil merekam temuan fosil-fosilnya di kawasan ini.

    “Ini adalah bagian besar dari tidak hanya sekedar evolusi dan ilmu pengetahuan, tetapi juga sejarah lokal Australia,” kata Hughes.

    Profesor Droser mengatakan apa yang mengherankannya adalah kurangnya pemahaman tentang nilai yang luar biasa dari harta internasional ternama ini di Australia. “Anak-anak saya pergi ke sekolah umum di California dan di sana di buku pelajaran biologi SMA ada rekonstruksi kecil dan menyebutkan ‘dari Ediacaran Hills of South Australia.”

    “Jadi anak-anak saya sangat senang ketika Mereka mulai belajar tentang itu, Mereka seperti ‘kita tahu ini.”

    “Era ini, fosil ini dikenal secara internasional bagi semua orang yang mengambil kelas biologi dan geologi.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here