More

    Anomalisa: Animasi Kontemplatif yang Sedikit Membosankan

    NATALIA OETAMA

    anomalisaBerbeda dengan banyak karakter di film animasi yang biasanya terlihat begitu hidup dan menarik, karakter pada film Anomalisa ini gemuk dan pendek. Kekhasan lainnya memiliki bentuk muka yang aneh, seperti topeng yang terbelah dua, persis di bawah mata.

    Film animasi “Anomalisa” sungguh jauh dari kesan menarik dan lucu. Sekaligus secara lugas menjelaskan bahwa mereka adalah boneka yang terlihat dari gerak-gerik kaku.

    - Advertisement -

    Sang Sutradara Charlie Kauman yang dibantu oleh animator Duke Johnson membungkus film ini secara detil. Salah satu contohnya karakter Michael sang tokoh utama yang merupakan penulis dan motivator terkenal. Tokoh ini hanya bisa mendengarkan satu jenis suara.

    Selanjutnya tokoh Lisa dengan karkater perempuan pemalu yang memiliki bekas luka di wajah. Luka yang membuat rendah diri dan selalu berusaha ditutupi dengan rambutnya. Suara Lisa diperankan oleh Jennifer Jason Leigh.

    Hidup Michael yang tadinya hanya dipenuhi oleh suara-suara sumbang yang sama berubah ketika akhirnya bertemu Lisa. Michael memanggil perempuan ini dengan sebutan Anomali.

    Seting dari film animasi ini sendiri tidak terlalu banyak, sebagian besar dari film bertempat di sebuah hotel di Cincinati. Meski seting tempatnya tak berpindah, namun emosi-emosi yang dihadirkan ketika menonton film ini sungguh luar biasa.

    Banyak hal-hal kontradiktif yang ditampilkan Kauman di film “Anomalisa” secara tidak sadar mengelitik perasaan terdalam. Seorang motivator yang menyemangati banyak orang namun memiliki kehidupan pribadi yang sangat membosankan. Wajah tokoh utama yang memaksakan senyum hingga setengah wajahnya terlepas.

    Kauman bermain-main dengan perasaan dan keinginan setiap manusia yang ingin dianggap spesial. Memberi tamparan keras untuk setiap kegiatan rutin yang kita lakukan sehingga membuat kita merasa seperti robot atau boneka. Senyum yang terpaksa, ucapan basa-basi dan segala topeng-topeng lainnya.

    Plot dari cerita animasi yang begitu kontemplatif berdurasi 90 menit ini berjalan maju dan mundur. Di awal diperlihatkan tokoh utama Michael terlihat seperti orang yang tak memiliki semangat hidup dan membaca ulang sebuah surat lusuh, penuh sendu. Beberapa menit awal di film ini memang sedikit membosankan namun jika kamu mampu bertahan, banyak muatan-muatan perenungan diri tentang menjadi manusia yang dapat dipungut lewat film “Anomalisa”.

    Michael Stone yang merupakan tokoh utama dari film ini tidak memiliki banyak ekspresi. Seringnya senyum yang ditawarkanpun terlihat tidak tulus bahkan ketika di atas ranjang mukanya tak memperlihatkan banyak ekspresi, dingin. Ya, film animasi ini menyertakan adegan ranjang yang begitu kikuk dan kaku namun terasa begitu nyata. Suara tokoh utama diisi oleh David Thewlis.

    Ending cerita ini dibuat menggantung. Tebakan saya untuk memperkuat tujuan awalnya, pencarian diri masing-masing dan berkaca. Jangan-jangan kita adalah kembaran Michael Stone? []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here