More

    Jaringan Universitas Australia Survei Pelecehan Seksual di Kampus

    AUSTRALIA PLUS INDONESIA

    Jaringan universitas di Australia hari Selasa (23/08/2016) akan mulai melakukan survei pertama secara nasional mengenai adanya pelecehan seksual dan penyerangan seksual di kampus.

    Survei yang dilakukan tahun lalu menemukan 72,75 persen dari responden mengatakan pernah mengalami pelecehan seksual di kampus, dan 27 persen pernah mengalami penyerangan seksual. FOTO : ABC News
    Survei yang dilakukan tahun lalu menemukan 72,75 persen dari responden mengatakan pernah mengalami pelecehan seksual di kampus, dan 27 persen pernah mengalami penyerangan seksual. FOTO : ABC News

    Badan bernama Universities Australia yang membawahi seluruh universitas di Australia baik negeri maupun swasta telah meminta Komisi HAM Australia untuk melakukan survei tersebut.

    - Advertisement -

    Data ini nantinya akan digunakan untuk memperbaiki kebijakan, prosedur yang ada dan juga layanan untuk membantu mahasiswa.

    “Yang sudah kita lihat, tidak saja dalam 12 bulan terakhir, namun juga dari tahun ke tahun, adanya keprihatinan mengenai situasi keamanan di kampus,” kata Kepala Universities Australia Professor Barney Glover.

    “Kami tidak mentolerir sama sekali terhadap pelecehan seksual dan penyerangan seksual di kampus kami.”

    “Sebagai bagian dari itu, kami menyadarai bahwa kebijakan ini tidak berlaku seragam sejauh ini, dan kami ingin melihat proses yang ada, kebijakan yang ada, untuk melihat bagaimana kami bisa meningkatkan diri.”

    Professor Glover mengatakan inisiatif ini sebagian disebabkan karena adanya survei yang dilakukan oleh National Union of Students tahun lalu yang menemukan bahwa 72,75 persen dari responden mengataakn pernah mengalami pelecehan seksual di kampus, dan 27 persen pernah mengalami penyerangan seksual.

    “Survei yang dilakukan kecil, dan ada juga pertanyaan mengenai metodologi survei, sehingga tidak bisa disebut sebagai survei.” katanya.

    “Satu-satunya cara untuk mengetahi apakah memang pelecehan seksual dan penyerangan seksual memang terjadi di kampus universitas di Australia adalah dengan melakukan survei menyeluruh.”

    Komisi HAM Australia akan menganalisa jawaban dari perwakilan mahasiswa yang diambil dari 39 universitas. Selain itu, mahasiswa yang ingin agar suarannya didengar bisa mengirim pernyataan yang bersifat rahasia secara online.

    “Selama setahun terakhir, kami banyak mendengar adanya pelecehan seksual dan penyerangan seksual yang dialami oleh mahasiswa.” kata Komisioner Diskriminasi Seksual Kate Jenkins.

    “Laporan ini sungguh mengkhawatirkan. Seperti yang juga sudah disebutkan oleh pihak universitas, satu penyerangan seksual saja sudah terlalu banyak.”

    Akomodasi di kampus
    Minggu lalu, muncul laporan bahwa mahasiswa yang tinggal di dalam kampus di Macquarie University di NSW memiliki akun Facebook dimana mereka mengambil gambar bernada seksual di kampus, dan memberikan komentar terang-terangan mengenai hal tersebut.

    Bulan lalu, lima mahasiswa Australian National University di Canberra yang dituduh melakukan pelecehan seksual diberhentikan dan dua mahasiswa lainnya dikeluarkan dari kampus sebuah sekolah tinggi Katholik.

    Seorang wanita mengatakan bahwa sekelompok pria berbagi gambar dan video mengenai bentuk payudara mahasiswi di grup perbincangan di Facebook.

    Awal tahun ini, mahasiswa di Wesley College di Sydney University menerbitkan jurnal tahunan yang merinci kegiatan seksual di kampus dan memberikan penilaian terhadap mahasiswi berdasarkan besar payudara, dan jumlah partner seksual.

    Professor Glover mengatakan survei akan menunjukkan apakah kampus yang memiliki akomodasi di dalam merupakan sumber utama pelecehan dan penyerangan seksual.

    “Survei ini akan memungkinkan kita memiliki data yang pasti, dan memberikan peluang bagi kami untuk merespon terhadap dua ha – besarnya masalah yang ada dan yang lebih penting dimana hal itu terjadi.” kata Professr Glover. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here