More

    Tiga Wajah Indonesia yang Banggakan Indonesia Lewat Televisi Australia

    ABC AUSTRALIA PLUS
    Erwin Renaldi

    Dalam kurun sekitar dua tahun, sudah tiga wajah Indonesia menghiasi layar kaca di penjuru benua Australia. Lewat bakat dan kemampuannya yang luar biasa, mereka adalah bintang-bintang yang dilahirkan lewat acara kompetisi di televisi.

    Menjadi kebanggan tersendiri, karena mereka lahir di Indonesia namun tidak pernah lupa dari mana mereka berasal… dan bahkan mempromosikan Indonesia lewat bakatnya.

    - Advertisement -
    tristan-bramanta
    Tristan memenangkan kontes Spelling Bee di Australia. Foto: Channel 10.

    Tristan Bramanta

    Usianya baru 11 tahun, tetapi ia dengan mudahnya mengeja kata-kata dalam bahasa Inggris, yang banyak diantaranya bahkan sulit untuk diucapkan oleh orang dewasa.

    Murid kelas 5 sekolah dasar di kota Melbourne ini pertama kali pindah ke Australia di tahun 2008, saat usianya masih tiga tahun.

    Putra pasangan Sigid Prasetyo dan Luluk Hanifah membuktikan kepawaiannya dalam mengeja dengan menjuarai acara televisi The Great Spelling Bee 2016 yang ditayangkan di Channel 10.

    Ibunya mengaku jika kemampuan Tristan dalam mengeja diperoleh dari kegemarannya membaca buku, baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

    “Kalau ke Indonesia, salah satu kunjungan wajib kami adalah ke toko buku,” kata Luluk.

    Tasia dan Gracia, pemenang My Kitchen Rules.  Foto: Facebook, Tasia & Gracia - My Kitchen Rules.
    Tasia dan Gracia, pemenang My Kitchen Rules.
    Foto: Facebook, Tasia & Gracia – My Kitchen Rules.

    Tasia dan Gracia Seger
    Dua bersaudara Tasia dan Gracia Seger tidak hanya menjuarai kompetisi memasak My Kitchen Rules (MKR) Australia di tahun 2016.

    Dengan tingkah lakunya, terutama perdebatan dan komentar-komentarnya kepada satu sama lain, sering membuat para penonton terhibur dan menjadikan keduanya peserta favorit MKR 2016.

    Banyak warga Indonesia yang tinggal di Australia merasa bangga karena kemenangan kedua kakak beradik ini telah semakin memperkenalkan Indonesia lewat masakan.

    “Kenapa memilih masakan Indonesia? Karena kami dibesarkan dengan masakan Indonesia dan ibu saya sudah mengenalkan masakan Indonesia sejak kecil,” ujar Tasia.

    Kini selain akan meluncurkan saus buatan mereka sendiri, Tasia dan Gracia juga menerima panggilan untuk memasak privat.

    Reynold Poernomo, finalis MasterChef Australia 2015.  Foto: Channel 10, MasterChef Australia.
    Reynold Poernomo, finalis MasterChef Australia 2015.
    Foto: Channel 10, MasterChef Australia.

    Reynold Poernomo
    Reynold Poernomo, pernah masuk empat besar acara MasterChef Australia yang ditayangkan oleh Channel 10 pada tahun 2015.

    Meski ia tidak keluar sebagai pemenang, tetapi dua chef ternama dunia, George Calambaris dan Matt Preston memberikan julukan ‘King of Dessert’.

    Reynold yang dilahirkan di Surabaya dan pindah ke Sydney saat usianya 6 tahun tersebut memang memiliki bakat memasak dari keluarganya.

    Kini ia membuka ‘dessert bar’ di kawasan Chippendale, Sydney yang selalu ramai dan Anda harus siap mengantri untuk menikmati hidangan karyanya.

    “Lucu juga orang-orang memberi julukan ‘King of Dessert’, saya sangat suka hidangan penutup tapi juga suka hidangan lain sebenarnya,” ujar Reynold. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here