More

    ITB Diminta Masuk ke Pelosok-pelosok Indonesia

    Iman Herdiana
    BANDUNG, KabarKampus-Indonesia memiliki banyak desa tertinggal, terutama di daerah perbatasan dengan negeri tetangga. Perguruan tinggi harus turun dari menara gadingnya, membantu daerah-daerah pelosok di Indonesia.

    Eko Putro Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, mengatakan untuk meningkatkan peran perguruan tinggi dalam membangun desa pihaknya telah membentuk Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides).

    Lewat forum ini diharapkan sumber daya universitas bisa memberdayakan desa atau daerah tertinggal. “ITB juga mesti masuk ke pelosok-pelosok, jangan sekitar itu saja,” kata Eko Putro Sandjojo, di sela Kuliah Umum di Aula Barat Kampus ITB, Bandung, Sabtu (05/11/2016).

    Dalam kuliah umum itu, ia menyampaikan tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Percepatan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi”. Salah satu peran perguruan tinggi antara lain terlibat dalam program pelatihan pendamping desa.

    - Advertisement -

    Tahun ini tenaga pendamping desa baru 30 ribu orang. Kementerian mentargetkan 40 ribu tenaga pendamping dengan anggaran Rp1,8 triliun tahun 2017. Saat ini pelatihan untuk pendamping berada di 5 kota.

    “Sampai sekarang pelatihan jalan terus, habis pelatihan pendamping desa ditarik lagi. Perekrutan pendamping desa melibatkan universitas, termasuk ITB,” katanya.

    Ia menjelaskan, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kemajuan desa. Perguruan tinggi merupakan gudangnya ilmu pengetahuan atau program studi (prodi). Contohnya, sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia, ITB merupakan gudangnya ilmu teknik.

    Ilmu teknik tersebut bisa diterapkan di desa dengan mengenalkan teknologi air bersih, infrastruktur, hingga wirausaha mengingat ITB punya sekolah bisnis dan manajemen. Selain itu, perangkat desa juga bisa dilatih ilmu administrasi desa.

    “Universitas kan sumber dari semuanya. Jadi harusnya semua persoalan sudah ada solusinya di universitas,” terangnya.

    Untuk diketahui, Forum Perguruan Tinggi untuk Desa saat ini diketuai Kadarsyah Suryadi yang juga Rektor ITB. Forum beranggotakan perguruan tinggi yang konsentrasi dalam pembangunan desa dan daerah tertinggal.

    Eko Putro Sandjojo yakin, di bawah kepemimpinan Kadarsyah Suryadi, program Pertides bisa berjalan lancar. “Kita yakin dengan kepemimpinan beliau, latar pendidikannya, kebijaksanaannya, bisa merangkul orang. Tinggal budgetnya saja nih,” katanya.

    Rencananya, anggaran untuk menjalankan program Pertides akan mengandalkan pinjaman dari Bank Dunia. Namun tidak disebutkan berapa besar pinjaman tersebut.

    “Saya sudah mintakan ke World Bank untuk budgetnya di 2017 bisa lebih. Sehingga Pertides bisa ditingkatkan,” katanya. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here