More

    Pengungsi Suriah Jadi Siswa Terbaik di Australia

    AUSTRALIA PLUS
    Patrick Wright

    Seorang pengungsi asal Suriah, Saad Al-Kassab yang baru saja belajar bahasa Inggris di tahun 2014 mencapai nilai tertinggi dalam ujian akhir sekolah menengah di sekolahnya di Melbourne.

    Saad Al-Kassab baru belajar bahasa Inggris di tahun 2014 setelah tiba dari Suriah. FOTO : Catholic Regional College Sydenham
    Saad Al-Kassab baru belajar bahasa Inggris di tahun 2014 setelah tiba dari Suriah. FOTO : Catholic Regional College Sydenham

    Tahun 2013, Saad Al-Kassab dan keluarganya mengungsi dari kota Homs di Suriah yang menjadi lokasi perang sipil di negara itu yang telah memakan korban ratusan ribu orang.

    - Advertisement -

    Tiga tahun kemudian, Saad Al-Kassab menjadi salah satu siswa terbaik di Catholic Regional College Sydenham, sekitar 25 km dari pusat kota Melbourne, dengan nilai ATAR (semacam NEM) 96.65.

    ATAR adalah nilai yang akan digunakan untuk masuk ke universitas di Australia, dengan kemungkinan nilai tertinggi adalah 99.95

    “Sejujurnya saya sebenarnya berharap mendapat nilai lebih tinggi, namun senang juga melihat angka itu.”

    “Saya merasa sangat senang. saya merasa bangga., kata Saad Al-Kassab dalam wawancara dengan televisi ABC Breakfast.

    Sebelum meninggalkan Suriah, Saad hanya bisa belajar di rumah bersama ibunya, sambil berlindung dari serangan mortir dan serangan udara.

    Dengan sekolah ditutup dimana-mana, dia harus melakukan perjalanan jauh melewati berbagai pos pemeriksaan, untuk mendatangi tempat ujian yang diselenggarakan di gedung bioskop dan lapangan olahraga.

    Saad mulai belajar bahasa Inggris setelah tiba di Australia bulan Juni 2014, awalnya dengan menonton acara televisi Question Time di parlemen (acara perdebatan antara PM Australia dengan Ketua Oposisi) dan juga bergabung dengan Scouts (Pramuka) untuk memperlancar penguasaan bahasanya.

    “Cara mereka berbicara (di parlemen), mereka berbicara bahasa Inggris yang benar. Mereka bicara pelan, sehingga kita bisa menangkap kata-kata dengan jelas.” katanya.

    Karena nilai yang didapatnya, Saad sekarang mendapat beasiswa untuk belajar di Monash University dan berharap untuk masuk Fakultas Kedokteran atau Biomedika.

    ‘Saya mendapat hidup baru’
    Kemampuan berbahasa Inggrisa Saad ketika tiba pertama kalinya membuatnya susah untuk ke sekolah di Australia, namun dengan tekad dan kerja keras dia akhirnya mendapat hasil yang memuaskan.

    “Saya kira hal yang paling susah adalah masuk sekolah pertama kalinya. Masyarakat di sini sangat baik.”

    “Saya betul-betul bersyukur mendapat kesempatan untuk bisa ke Australia dan belajar di sini. Meskipun adanya berbagai kesulitan, saya mendapatkan hidup baru.”

    “Saya berharap saya bisa membayar semua ini di satu hari nanti.”

    Di sekolah Katolik tersebut, Saad pada awalnya bekerja sebagai tukang kebun, sebelum kemudian dia ditawari beasiswa oleh kepala sekolah setempat.

    Saad adalah salah satu dari 49.765 murid sekolah menengah di negara bagian Victoria yang mendapat ijazah mereka bernama Victorian Certificate of Education (VCE) untuk tahun 2016.

    Menteri Pendidikan Victoria James Merlino mengatakan 97,9 persen murid kelas 12 menyelesaikan VCE mereka tahun ini.

    “Menyelesaikan VCE adalah prestasi penting, dan saya mengucapkan selamat kepada seluruh murid Kelas 12, anda semua harus bangga dengan prestasi yang anda capai.” katanya.

    “Bila anda tidak mendapat hasil yang diharapkan, minta pendapat dari sekolah, dan ingat juga ada berbagai jalan untuk mendapai sukses dalam hidup ini.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here