More

    Jamborette Tekstil STTT Bandung, Integrasi Lintas Generasi

    PENULIS : DEDI SETIADI

    Tahun ajaran baru identik dengan lahirnya keluarga baru. Begitulah yang terjadi di Politeknik STTT Bandung lewat OSPEK/Pengenalan Kampus saat menyambut mahasiswa baru.

    Mahasiswa baru mengikuti Jambore Tekstil ke-38 di Desa Indragiri, Perkebunan Teh Sinumbra, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. FOTO : STTT BANDUNG

    Acara Pengenalan Kampus (PK) digelar selama 4 hari kemudian dilanjutkan dengan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR) Kewiraan selama 5 hari. Tidak hanya itu, acara menyambut keluarga baru ini disambung dengan Jamborette Tekstil 38 (Jamteks) pada tanggal 18-20 Agustus 2017 di  lapangan Desa Indragiri, Perkebunan Teh Sinumbra, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

    - Advertisement -

    Jamteks 38 merupakan kegiatan yang dilakasanakan sebagai wadah aktualisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya point ke-3 yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat.

    Kegiatan Jamteks 38 juga memiliki substansi pengembangan solidaritas mahasiswa baru dan kepekaan terhadap sosial.

    “Jamteks 38 juga memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan kebersamaan, kekeluargaan, jiwa sosial, serta memiliki rasa cinta terhadap alam,” ucap Ketua Umum Jamteks 38, Arif Ilham Daradjat, mahasiswa Teknik Tekstil 2013.

    Sehingga Jamteks 38 menjadi kegiatan yang sangat ditunggu oleh semua lapisan warga kampus serta mampu menjadi ikon sebagai ciri khas dari Politeknik STTT Bandung dibandingkan kampus lain.

    Tahun 2017 ini, Jamteks 38 melibatkan 300 mahasiswa baru, 400 panitia, serta mengundang mahasiswa lama, alumni, dosen, serta pihak sponsor dan perusahaan tekstil seperti Velcro , Fiber, Texture, Atlas, dan Kastil.

    PENGABDIAN MASYARAKAT

    Di bidang pengabdian masyarakat, para mahasiswa STTT Bandung melakukan kegiatan di Desa Indragiri, seperti melakukan pelatihan pencelupan kain kepada warga setempat, pemeriksaan dan pengobatan gratis. Program kesehatan yang kami laksanakan melibatkan sejumlah dokter dari kota Bandung.

    Kegiatan lain yang tak kalah pentingnya saat menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-72. Usai melaksanakan upacara bendera, kami menggelar beberapa perlombaan sebagai pesta rakyat. Ada juga bazar dengan menjual pakaian murah dengan mahasiswa angkatan 2017 sebagai penjual.

    Acara yang meriah dan heboh ini semakin menguatkan keyakinan betapa pentingnya kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat.

    Program di bidang pengabdian masyarakat juga menyentuh infrastruktur seperti menyediakan tempat sampah diseluruh penjuru Desa Indragiri dan memperbaiki fasilitas tempat bermain di TK dan SD setempat. Tak lupa melakukan “operasi semut” dengan membersihkan sampah di seluruh kawasan pemukiman di Desa Indragiri.

    Selain itu kegiatan yang tak kalah serunya adalah colourjump, hiking, perkenalan organisasi kampus, penampilan musik dari dalam dan luar kampus STTT Bandung.

    Kegiatan Jamteks 38 juga memiliki substansi pengembangan solidaritas mahasiswa baru dan kepekaan terhadap sosial. FOTO : STTT BANDUNG

    SILAHTURAHIM ANTAR GENERASI

    Pada malam api unggun, kehadiran alumni STTT Bandung memberikan warna lain yang lebih optimisme dalam menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Para alumnus berbagi pengalaman, wawasan dan pengetahuan kepada kami.

    Kisah-kisah yang selalu menarik untuk dicermati sekaligus memberikan refleksi atas semua pencapaian dan masa depan mahasiswa yang tengah bergelut di Politeknik STTT Bandung.

    Suasana pun menjadi hangat meski saat itu udara di Kabupaten Bandung lumayan dingin.

    Dalam kesempatan itu seorang dosen yang mewakili pihak kampus mengatakan mahasiswa tak perlu takut. Dunia kerja selalu mencari potensi-potensi baru.

    “Secara umum ketakutan mahasiswa yang kuliah adalah soal dana dan ketika lulus adalah soal pekerjaan, alhamdulillah kampus kita telah menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan tekstil di Indonesia hingga terkumpul sejumlah dana yang dikelola untuk beasiswa, dan kerjasama ini akan berlanjut secara berkesinambungan,” ungkap Hendra, S.ST., M.Tech, salah satu dosen, yang mewakili pihak Perguruan Tinggi.

    Problem mahasiswa soal dana dan peluang kerja memang menjadi hantu yang menakutkan. Tapi apa mau dikata, pilihan sudah ditetapkan untuk menempuh lika-liku perkuliahan. Ini sebuah tantangan untuk meraih masa depan yang gemilang. Dan percayalah, mahasiswa STTT Bandung sanggup mengemban amanah itu.

    Dari kegiatan Jamteks 38, kami berharap mahasiswa mahasiswa baru siap dalam menghadapi status maha atas kesiswaannya, lengkap dengan tugas dan tanggungjawab sehingga menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap almamater serta semangat aktif berorganisasi dan berkarya.

    Silaturahim lintas generasi, kepekaan terhadap sosial, penumbuhan rasa memiliki dan kekeluargaan, belajar di alam, adalah substansi dari rangkaian kegiatan Jamteks 38. Semoga kegiatan ini dapat konsisten diadakan setiap tahun dan bermanfaat untuk seluruh pihak khususnya mahasiswa baru.

    Terima kasih kawan-kawan dari seluruh angkatan yang terlibat, terima kasih mahasiswa. Panjang umur pergerakan mahasiswa. []

    * Penulis adalah Presiden Mahasiswa Politeknik STTT Bandung Periode 2015/2016 dan Ketua Umum HMI Komisariat STT Tekstil Periode 2017/2018

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here