More

    Kena Sanksi PBB, Korea Utara Siapkan Balasan kepada AS

    Korea Utara, 7 Agustus 2017, mengatakan pihaknya akan melancarkan balas dendam yang berkali-kali lipat pada AS atas apa yang dilakukannya. Baru-baru ini PBB memberikan sanski baru pada Pyongyang karena program nuklir dan misilnya.

    Kim Jong Un (paling kanan). FOTO : North Korean Central News Agency

    Pernyataan tersebut disampaikan, setelah dewan keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui sanksi baru yang telah dirancang AS pada hari Sabtu 5 Agustus 2017 lalu. Sanksi ini termasuk larangan mengekspor berbagai macam benda termasuk batu bara yang nilainya mencapai 1 miliar USD.

    “Kami siap membalas dengan tindakan yang lebih dasyat atas kejahatan yang dilakukan AS kepada negara dan rakyat kami,” deklarisasi dari negara yang sangat tertutup ini melalui kantor pusat berita resmi Korea Utara.

    - Advertisement -

    Pernyataan tersebut menyatakan, akan “mengambil tindakan tegas untuk menuntut keadilan.” Korea Utara secara teratur telah melakukan berbagai ancaman kepada AS dan negara Barat.

    “Jangan melanggar keputusan dari PBB atau memprovokasi niat baik dari masyarakat internasional dengan melakukan peluncuran rudal atau uji coba nuklir,” tutur Wang pada Ri Yong Ho.

    Ri tidak menanggapi secara terbuka akan hal ini. Salah satu situs berita di kore Utara, Rodon Sinmun menerbitkan sebuah komentar yang menolak sanski yang “digodok oleh AS” tersebut. Komentar lain menyebutkan “AS berada di persimpangan jalan kematian.”

    Tillerson mengatakan, Korea Utara harus menghentikan pengujian rudalnya. “Waktu penghentian tersebut diperpanjang,” ucapnya pada salah satu media hari Senin lalu (07/08/2017).

    “Ini bukan ‘diberikan waktu 30 hari lalu kita siap berbicara.’ Tidak sesederhana itu. Ini lebih mengenai bagaimana sikap dan respon mereka, dialog-dialog yang akan dilakukan dengan kita,” tutur Tillerson lagi.

    Sanki tersebut selain melarang ekspor beberapa benda dari Korea Utara juga melarang negara-negara untuk menambah jumlah pekerja Korea Utara di luar negeri. Selain itu juga menutup adanya kerjasama ataupun investasi apapun dengn korea Utara.

    Dalam kicauan twitternya, Trump menuliskan, “Dewan PBB 15-0 memilih untuk menjatuhkan sanski kepada Korea Utara. China dan Rusia memilih kita. Dampak finansial yang sangat besar!”

    Pemerintah China sendiri mengatakan, Korea Utara harus dihukum dengan tes rudalnya, namun mengecam AS atau kesombongannya. China sendiri adalah sekutu paling penting bagi Korea Utara.

    Salah satu komentar di sebuah surat kabar Party’s People Daily, “ Sanksi berat apapun yang dijatuhkan, harus mampu mencegah terjadinya dampak negatif bagi negara-negara ketiga dan menghindari bencana bagi negara lain, perdagangan legal dan pertukaran bisnis dengan negara luar, kehidupan masyarakat normal dan situasi kemanusiaan.”

    Global Times juga menuliskan komentar bahwa AS harus dapat menahan “arogansi moralnya terhadap Korea Utara.”

    “Negara barat juga harus diminta menahan diri. Kita tidak bisa hanya terus memojokkan dan menyalahkan Korea Utara karena masalah nuklir. Pola pikir ini tidk tepat dan tidak akan membantu menyelesaikan krisis yang terjadi,” tutur editorial Global Times.

    Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 12 rudal uji coba pada tahun ini. Ketegangan ini meningkat pada bulan Juli lalu, ketika Pyongyang menguji 2 rudal balistik antar benua yang dilaporkan mampu mencapai daratan AS. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here