More

    Malala Yousafzai, Peraih Nobel Termuda Diterima di Oxford

    Malala Yousafzai adalah perempuan Pakistan yang bertugas sebagai advokasi dari hak asasi manusia dan pendidikan diterima bersekolah di Universitas Oxford yang terletak di Inggris.

    Perempuan berumur 20 tahun ini berkicau pada hari kamis 17 Agustus 2017, “Senang sekali akan masuk ke Oxford!!! Untuk semua siswa A-level , kerja hebat di tahun terberat. Mari terus berharap untuk kesempatan-kesempatan selanjutnya!” tulisan ini dikirimkan bersama dengan screen shot penerimaannya di universitas bergengsi tersebut.

    Malala, bersama dengan ribuan orang muda lainnya di Inggirs yang ingin mengetahui hasil dari ujian A-level mereka pada hari kamis ini. Nilai ini akan menentukan apakah para calon siswa akan diterima di perguruan tinggi pilihan mereka.

    - Advertisement -

    Menjadi blogger saat umur 15 tahun, Malala Yousafzai hampir dibunuh oleh tentara taliban dengan tembakan ke kepala untuk usahanya mendorong pendidikan anak-anak perempuan di negara asalnya, Pakistan.

    Pada tahun 2014, Malala Yousafzai menjadi orang termuda pertama yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian. Sejak saat itu Malala Yousafzai menjadi simbol perjuangan untuk hal asasi dan pendidikan.

    Pada bulan April 2017, Malama Yousafzai kembali menjadi orang termuda yang dinamai “utusan perdamaian PBB”.

    “Jika anda ingin melihat masa depan yang cerah, anda harus mulai bekerja sekarang dan tidak menunggu orang lain,” ucapnya di acara serah terima tersebut.

    Pada bulan Maret ini, dilaporkan bahwa dia telah menerima tawaran bersyarat untuk mempelajari filsafat, Politik dan Ekonomi di Oxford’s Lady Margaret Hall jika mampu meraih tiga nilai A.

    Mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto yang dibunuh pada tahun 2007, juga pernah belajar di sana.

    Ketika bertemu dengan gadis-gadis berlatar di Irak, Malala berbicara pada TIME, bahwa sulit untuk menyeimbangkan pekerjaan advokasi dengan studi.

    “Ini menantang, karena saya sendiri sedang melakukan pendidikan saya, mengerjakan pekerjaan rumah saya, mengikuti ujuan dan saya juga memiliki guru,” ucapnya bulan Juli silam.

    “Lalu saya keluar dari sekolah dan ada kehidupan yang sama sekali berbeda, dimana kamu memiliki banyak hal untuk dilakukan.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here