More

    KMPA ITB Respon Kematian Rusa di Pangandaran

    Mahasiswa ITB membangun papan peringatan di Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Dok. ITB

    BANDUNG, KabarKampus – Cagar Alam Pananjung merupakan salah satu cagar alam yang terletak di Jawa Barat. Kawasan ini terletak bersebelahan dengan Taman Wisata pantai Pangandaran di Kabupaten, Ciamis, Jawa Barat.

    Namun beberapa rusa yang tewas di Cagar Alam tersebut pada tahun 2017. Hal ini kemudian mengusik perhatian sejumlah mahasiswa Insitut Teknologi Bandung (ITB) untuk melakukan Proyek Lingkungan Hidup di kawasan tersebut.

    Para mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa ITB yang mengikuti Gladi Mula Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) ITB. Dalam kegiatannya mereka melakukan sosialisasi mengenai pengertian cagar alam beserta dampaknya dan susur sampah di Cagar Alam dari tanggal 11 – 12 Desember 2017..

    - Advertisement -

    “Kami melakukan susur sampah dengan membagi personel menjadi dua tim. Tim pertama menyusuri sampah ke arah timur CA, sedangkan tim kedua ke arah barat. Total ada sepuluh trashbag yang penuh dengan sampah. Itu pun masih ada sampah yang belum terambil,” ujar Arya Putra Dewantama (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan 2017) selaku koordinator lapangan.

    Cagar Alam Pananjung merupakan rumah bagi berbagai fauna, seperti Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Trcyphithecus auratus), Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris), dan Kijang (Muntiacus muntjak). Cagar alam bertugas untuk menjaga sifat alami dari flora dan fauna yang tinggal di dalamnya, termasuk cara hidup yang sealami mungkin.

    Namun di kawasan tersebut, beberapa rusa telah tewas dengan cara yang mengenaskan pada tahun 2017. Ada rusa yang mati karena memakan sampah plastik. Kejadian lain adalah rusa yang mati akibat terlilit jaring nelayan. Rusa-rusa ini memang kerap mencari makan di luar CA, bahkan turis-turis yang datang ke CA juga memberi makan rusa. Padahal, fungsi utama CA bukanlah sebagai tempat wisata, melainkan lahan konservasi dan penelitian.

    “Seharusnya, tidak bolehada campur tangan manusia, kecuali dalam hal penelitian atau konservasi,” ujarnya

    Menurut Arya, perilaku rusa-rusa di Pangandaran sudah tidak alamiah, karena mencari makanan dari tong sampah maupun turis yang datang. Banyak pihak yang belum memahami regulasi mengenai cagar alam.

    Selain itu sosialisasi mengenai pengertian cagar alam beserta dampaknya dan susur sampah di Cagar Alam, tim yang datang ke Pangandaran juga mendirikan sebuah papan bertuliskan “Biarkan cagar alam tumbuh alami tanpa campur tanganmu.” Setelah melakukan kegiatan langsung di lapangan, tim yang terdiri dari mahasiswa berbagai fakultas ini juga melanjutkan kampanye melalui media sosial dan internet.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here